Alasan Kaum Yahudi Berpuasa Asyuro

0
873
Tidur Setelah Sahur Sangat Berbahaya!

Dalam Surat at-Taubah ayat 36 Allah berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَاتِلُواْ الْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَآفَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِين

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirikamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (QS. At-Taubah:36).

Ayat diatas menjelaskan bahwa bulan-bulan Qomariyah ada 12 yang mana diantaranya ada 4 bulan yang pada bulan tersebut dilarang melakukan peperangan dan penganiyayaan. Bulan tersebut adalah bulan  Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Bulan-bulan ini merupakan bulan yang dimulyakan dan dihormati.

Imam Abu Jaffar At-Thobari dalam tafsir Jami`ul Bayan ketika menafsirkan ayat diatas menjelaskan bahwa, Bulan itu ada dua belas, 4 diantaranya merupakan bulan haram (mulia), dimana orang-orang jahiliyah dahulu mengagungkan dan memuliakannya. Mereka mengharamkan peperangan pada bulan tersebut. Sampai seandainya ada seseorang bertemu dengan orang yang membunuh ayahnya maka dia tidak akan menyerangnya. Bulan yang empat itu adalah Rajab Mudhor, dan tiga bulan berurutan, yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dengan ini nyatalah khabar-khabar yang disabdakan oleh Rasulullah ”. Kemudian At-Thabari meriwayatkan beberapa hadits, diantaranya hadits dari sahabat Abu Bakrah , bahwa pada haji wada` Rasulullah  bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana keadaan ketika Allah menciptakan langit dan bumi, dan sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ada dua belas bulan, diantaranya terdapat empat bulan haram, pertamanya adalah Rajab Mudhor, terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban, kemudian Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram” (Jami’ul Bayan ,Maktabah Syamilah,  juz 10, hal 234-235)

Yang akan menjadi sorotan dalam tulisan ini adalah bulan muharram, Karena bulan ini adalah bulan yang sedang kita hadapi. Pada bulan Muharram ada beberapa kesunnahan yang anjurkan untuk dilakukan diantaranya adalah puasa Asyuro`. Puasa ini dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu. Dalam hadist disebutkan:

قَالَ : وَسُئِلَ عَنْ صَوْم يوْم عَاشُورَاءَ ؟ فَقَالَ : (يُكَفرُ السنةَ الَمَاضِيَة

Rasulullah ditanya tentang puasa Asyoro. Rasulullah menjawab: “Puasa Asyuro` dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu”

Dalam hadist lain dijelaskan bahwa hari Asyuro` adalah hari dimana Nabi Musa dan kaumnya diselamatkan dari kejahatan Fir`aun dan kaumnya. Oleh karena itulah kaum Yahudi pada hari tersebut berpuasa sebagai bentuk pengagungan.

وأخبرنا عبد الله بن محمد قال حدثنا محمد بن بكر قال حدثنا أبو داود وأخبرنا محمد بن إبراهيم قال حدثنا محمد بن معاوية قال حدثنا أحمد بن شعيب قالا أنبأ زياد بن أيوب قال حدثنا هشيم قال أنبأ أبو بشر عن سعيد بن جبير عن ابن عباس قال لما قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة وجد اليهود يصومون عاشوراء فسئلوا عن ذلك فقالوا هو اليوم الذي أظهر الله فيه موسى على فرعون ونحن نصومه تعظيما له فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم “نحن أولى بموسى منكم” وأمر بصيامه   (التمهيد لما في الموطأ من المعاني والأسانيد – (ج 7 / ص 208)

ِArtinya : Ibnu Abbas berkata , Tatkala Nabi  hijrah ke Madinah beliau  mendapati orang-orang Yahudi berpuasa Asyuro`, lalu beliau bertanya kepada mereka, “Kenapa kalian berpuasa?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya pada hari ini Allah Ta’ala telah menyelamatkan Musa dan membinasakan Fir’aun. Dan kami berpuasa karena mengagungkan hari ini.” Kemudian beliau  berkata, “Kami lebih berhak atas Musa dari pada kalian.”. Maka Nabi   memerintahkan untuk melakukan puasa Asyuro`.

Bagi yang ingin berpuasa ‘Asyuro hendaknya berpuasa juga sehari sebelumnya

Ibnu Abbas radhiyallohu ‘anhuma berkata : Ketika Rasulullah berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) menyampaikan, “Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah pun bersabda:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Jika tahun depan insya Allah (kita bertemu kembali dengan bulan Muharram), kita akan berpuasa juga pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“

Akan tetapi belum tiba Muharram tahun depan , Rasulullah shallallohu alaihi wasallam wafat di tahun tersebut .

Diantara keistimewaan bulan Muharram adalah disebut dengan bulan Allah. Nabi bersabda:

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)

Bulan Muharram juga merupakan bulan yang mulia setelah bulan Ramadlan.

وروى وهب بن جرير عن قرة بن خالد عن الحسن قال: إن الله افتتح السنة بشهر حرام، وختمها بشهر حرام، فليس شهر في السنة بعد شهر رمضان أعظم عند الله من المحرم. وكان يسمى شهر الله الأصم من شدة تحريمه

لطائف المعارف فيما لمواسم العام من الوظائف – (ج 1 / ص 27)

Allah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir tahun dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadhan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram. Dulu bulan ini dinamakan Syahrullah Al-Asham (bulan Allah yang sunyi), karena sangat mulianya bulan ini. (Lathaiful Ma’arif, Hal. 34)

Marilah kita menyambut bulan Muharram ini dengan penuh suka cita. Semoga tahun ini kita bisa menjalani hidup lebih baik dari tahun sebelumnya. Amin Ya Rabbal `Alamin.

Tinggalkan Balasan