Demo Front Pembela Islam (FPI) di Balaikota dan Gedung DPRD Jakarta pada hari Jumat 3 Oktober 2014 berbuntut panjang. Pasalnya, aksi yang awalnya damai tersebut berubah menjadi aksi anarkis. Polisi pun menetapkan 21 anggota FPI sebagai tersangka dalam kerusuhan tersebut. Salah satu sosok yang disebut-sebut sebagai akor penggerak anarkisme massa FPI ialah Novel Bamukmin.
Bahkan, Novel Bamukmin telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Metro Jaya. Foto salah satu tokoh FPI ini pun telah disebarkan ke berbagai daerah untuk mempermudah Polisi menemukan sosoknya.
“Sudah disebarkan ke seluruh polres dan polsek jajaran, barang siapa mengetahui melaporkan untuk bisa ditindaklanjuti dan penangkapan,” ungkap Kombes Pol Rikwanto yang menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro.
Tak hanya itu, Polda metro Jaya menyatakan akan memproses siapapun yang terbukti menyembunyikan Novel Bamukmin. Pasalnya, Polisi meyakini jika keterangan dari Novel Bamukmin dapat menguak otak dari aksi demonstrasi yang membuat sebelas anggota polisi terluka.
Ternyata, efek dari proses pencarian tokoh FPI tersebut juga berdampak pada Habib Novel bin Muhammad Alaydrus yang merupakan pimpinan Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhah-Solo. Pasalnya, beberapa jamaahnya sempat salah paham akibat kesamaan namanya dengan tokoh FPI yang menjadi buron. Di Klaten misalnya, terdapat beberapa orang yang menanyakan keterlibatan sang habib dalam aksi anarkisme FPI.
“Habib Novel gek ngopo e kok ndadak melu demo neng Jakarta (Habib Novel ada apa kok ikut-ikutan demo di Jakarta- red)” ungkap Mul yang merupakan salah satu warga Kecamatan Klaten Utara. Mul merupakan salah satu jamaah yang beberapa kali mengikuti kajian Habib Novel bin Muhammad Alaudrus.
Selain di Klaten, di Solo dan sekitarnya juga banyak yang menanyakan soal keterlibatan Habib Novel bin Muhammad Alaydrus pada demo FPI di Jakarta. Bahkan, di internet pun beredar berita yang terkesan asal menyebut berjudul “Korlap FPI Habib Novel Alaydrus Dinyatakan Buron”.
Menanggapi berbagai pertanyaan yang berkembang di masyarakat, Habib Novel bin Muhammad Alaydrus pun membuat pernyataan yang menyebutkan jika dirinya tak ada kaitan sama sekali dengan Front Pembela Islam (FPI) dan gerakannya.
“Assalamualaikum…kawan kawan…sehubungan dengan banyaknya pertanyaan yang masuk dan adanya kesamaan nama saya dengan NOVEL BAMUKMIN FPI yang menjadi buronan polisi.. Perlu saya klarifikasi bahwa HABIB NOVEL yang dimaksud oleh kepolisian sebaggai buronan bukanlah saya…kebetulan nama kami sama… Saya adalah HABIB NOVEL ALAYDRUS SOLO DAN SEDIKITPUN TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN FPI… demikian klarifikasi ini saya buat agar umat tidak bingung..=-)” tulis Habib Novel bin Muhammad Alaydrus melalui akun Facebooknya.
Sumber: pewartaekbis.com