Ketua MUI Ajak Masyarakat Shalat Ghaib!

0
266
Rais Aam PBNU yang juga Ketua Umum MUI Pusat KH Ma’ruf Amin menyerukan umat Islam di Indonesia untuk menjalankan shalat ghaib setelah shalat Jum’at untuk para jamaah haji khususnya yang meninggal di Mina. Berikut seruan lengkap disertai penjelasan singkat mengenai shalat ghaib:
Tragedi Mina
“Menyerukan Shalat Ghaib untuk Syuhada Haji Setelah Shalat Jum’at”
 
1. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan takziyah kepada para Syuhada’ haji, khususnya yang wafat saat di Mina untuk lakukan rangkain ibadah. Semoga menjadi syahid, husnul khatimahdan jadi ahlil jannah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta kekuatan untuk meneruskan perjuangan.

2. Menyeru kepada seluruh umat Islam u melakukan shalat ghaib untuk para syuhada haji yang wafat, khususnya pada peristiwa Mina di masjid-masjid usai shalat Jum’at, serta mendoakan seluruh jamaah haji yang lain agar diberi keselamatan dan kekuatan menunaikan seluruh manasik dengan sempurna hingga memperoleh haji mabrur.

Shalat janazah hukumnya fardlu kifayah, yang diwajibkan kepada seluruh umat Islam dengan prinsip keterwakilan. Shalat ghaib hukumnya sah sebagaimana shalat jenazah. Shalat ghaib ditujukan untuk dluyufurrahman yang wafat di tanah suci karena peristiwa Mina.

Tata cara sahalat ghaib sama dengan shalat jenazah, dengan empat takbir tanpa rukuk dan sujud. Setelah takbir pertama (takbiratul ihram) membaca surat al-Fatihah, kemudian takbir kedua dilanjutkanmembaca shalawat atas nabi SAW, lalu mendo’akan mayit setelah takbir ketiga yang berbunyi:

اللهم اغفر لهم وارحمهم وعافهم واعف عنهم

Allahummaghfirlahum, warhamhum, wa ‘afihim wa’fu anhum.

Dan terakhir, setelah takbir keempat disunnahkan membaca do’a diakhiri dengan salam.

Shalat ghaib dilaksanakan denga berjamaah, dan juga bisa dilaksanakan dengan sendiri.

3. Meminta Pemerintah Saudi dan juga Pemerintah Indonesia untuk memstikan penanganan korban Mina dengan baik, dan memastikan manasik bg korban yg sakit ttp terpenuhi.

4. Pemerintah Indonesia memastikan seluruh jamaah haji Indonesia dapat menuntaskan seluruh manasiknya, dengan menjamin terlaksananya seluruh rukun dan wajib haji secara baik.

5. Meminta kepada seluruh jamaah haji Indonesia, termasuk para pembimbing untuk selalu tertib dalam plaksanaan manasik; mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, memastikan keabsahan pelaksanaan manasik di satu sisi, dan memastikan kenyamanan keamanan, dan kesehatan di sisi lain. Mengejar yang afdlal dengan cara yang bisa menyebabkan bahaya, baik pada diri maupun orang lain adalah tidak diperkenankan.

6.  PBNU akan memberikan masukan kpd pemerintah Saudi utk terus mencari pola dengan mengajak negara yang memiliki jamaah besar dalam peningkatan peayanan haji.

Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamith Thariiq

Rais Aam PBNU
KH. Dr. Ma’ruf Amin

(Source: NU Online)

Tinggalkan Balasan