Islam yang berkembang di Indonesia menjadi pembicaraan. Tidak hanya di tingkat lokal, melainkan juga internasional.
Pernyataan itu diungkapkan Presiden Joko Widodo, di sela-sela pembukaan Muktamar XIX dan Milad ke-100 Mathla’ul Anwar (MA) di Alun-alun kota Pandeglang, Banten, Sabtu, 8 Agustus 2015.
Jokowi yang kala itu bertemu pimpinan negara-negara Timur Tengah, seperti Iran, Iraq, hingga Uni Emirat Arab tengah berkumpul dan berbincang mengenai Islam Nusantara.
“Mereka (para pemimpin negara-negara Islam tersebut) sangat kagum terhadap nilai-nilai Islam yang kita laksanakan di tanah air. Mereka melihatnya itu,” jelasnya.
Para pemimpin dunia Islam juga memandang perkembangan dan budaya Islam di Indonesia sangat baik. Sebab, menurut para pemimpin jazirah Arab itu, Islam di Indonesia lahir penuh budi pekerti luhur. Berbeda dengan perkembangan Islam yang ada di jazirah Arab sendiri.
“Mereka mampu berkata demikian karena negara-negara di jazirah yang dipenuhi perang,” kata Jokowi dilansir laman kemenag.go.id.
Jokowi juga melihat ajaran Islam di Indonesia bukanlah Islam yang bersifat penuh anarki dan suka marah-marah. Melainkan Islam dengan kesopanan dan tatakrama.
“Islam di Indonesia sangat penuh tata krama. Inilah Islam kita,” katanya. (/nvb/kemenag/dream)
Sumber : Moslem For All