Untuk menjadi manusia seperti yang telah diperintahkan oleh Allah, yakni manusia yang tahu hak dan kewajiban. Kita harus tahu, bahwa kita sebagai hamba Allah, maka kita harus beribadah kepadanya, selalu taat dan sedikitpun tidak boleh melanggar aturannya. Sebagai makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendirian, maka kita harus menghormati dan menghargai orang lain, serta sedikitpun tidak boleh menyakiti orang lain.
Sayangnya, hal itu terkadang tidak terwujud. Jadilah, kadang, tidak beribadah kepada Allah, lupa kepada-Nya, selalu melanggar aturan-Nya dan lain-lain. Maka kita bisa melihat orang yang di sekeliling kita yang kerjaannya hanya ‘kluyuran’, tidak pernah solat, di waktu bulan ramadhan dengan santainya merokok di depan orang-orang. Atau yang masih lebih bagus, ada yang rajin sering shalat tapi lambat-lambat, bahkan kadang sampai shalatnya tertinggal. Masih banyak lagi gambaran-gambaran orang yang mungkin bisa dibahasakan dengan kurang tahu terhadap kewajibannya, baik sebagai makhluk ciptaan Allah atau sebagai makhluk sosial. Tapi sebelum kita melihat orang lain, apakah kita sendiri sudah tahu pada kewajiban kita???.
Untuk menjadi orang yang seperti diharapkan oleh Allah, penting bagi kita untuk belajar atau melatih diri. Untuk belajar, kita bisa melihat pada orang-orang yang bisa kita jadikan contoh, semisal nabi. Tapi selain itu, kita bisa mengambil contoh pada makhluk Allah yang lain, seperti tumbuh-tumbuhan.
Fakta Tentang Tumbuhan
Cahaya merupakan salah satu faktor penting bagi perkembangan makhluk hidup, termasuk tumbuh-tumbuhan. Coba anda bandingkan antara tanaman yang ditaruh di dalam rumah tanpa dan dibiarkan tanpa sinar matahari dengan tanaman yang dibiarkan tumbuh di luar yang terkena matahari. Pasti perbedaannya sangat jauh. Atau lebih sederhana anda lihat rumput yang tumbuh di bawah pohon besar sehingga terhalang dari cahaya, lalu bandingkan dengan tumbuhan yang dengan bebas terkena cahaya matahari. Ini bukanlah hal yang asing, sebab sejak pendidikan dasar kita sudah diajari tentang pengaruh cahaya bagi tumbuhan.
Selain itu, kalau anda punya tanaman yang di tanam di dalam rumah, dan diletakkan di dekat jendela, coba perhatikan!, kemanakah arah tanaman tersebut?. Apakah mengarah ke dalam rumah?, atukah mengarah ke luar jendela?. Jawabannya, “pasti” mengarah ke luar jendela. Atau misalnya, anda perhatikan bunga matahari, pasti di akan menghadap ke matahari. Mengapa bisa begitu?, karena mereka mengejar cahaya matahari. Dalam ilmu biologi, hal ini dikenal dengan istilah fototropisme, yaitu gerak tanaman yang disebabkan oleh cahaya.
Renungan Bagi Kita
Manusia termasuk makhluk yang paling komplit (sempurna) karena kita diberi nafsu untuk merasakan kenikmatan dunia dan diberi akal untuk berfikir dalam memilih sesuatu yang baik. Sayangnya, kesempurnaan ini kadang jadi bumerang bagi diri manusia sendiri. Sehingga seharusnya menjadi makhluk yang mulia, lalu berubah menjadi makhluk yang hina. Kapan itu terjadi?, yaitu ketika nafsu lebih mendominasi. Dominasi nafsu akan membutakan akal dari kebenaran, melumpuhkan akal dari kebaikan, dan membunuh akal untuk melihat sesuatu yang tepat.
Kelalain dalam beribadah, kegembiraan dalam kema’siatan, dan kebanggan dalam melanggar hukum Allah merupakan contoh dari dominannya nafsu. Dalam kondisi yang demikian itulah seakan diri ini suka dengan kegelapan. Cahaya kebenaran tidak lagi dibutuhkan. Dan ketika ini dibiarkan akan menjadi malapetaka besar.
Seharusnya, kita bisa belajar dari tumbuhan. Tumbuhan itu tahu di mana ada cahaya. Maka di mana cahaya berada, dia akan condong kepadanya. Tidak sedikitpun dia condong pada kegelapan karena memang dia tidak suka dengan kegelapan itu. Bahkan dia sangat membutuhkan cahaya untuk mengembangkan diri.
Lalu bagaimana dengan kita?. Kita butuh cahaya tapi tidak pernah mengejar cahaya. Kita sadar bahwa sangat butuh cahaya tapi tetap saja dalam kegelapan dosa, tidak pernah mau beranjak. Kita tahu di mana letaknya cahaya, tapi tidak sedikitpun berusaha untuk menuju pada cahaya itu. Kita bisa membedakan antara cahaya dan kegelapan, tapi lebih sering memilih kegelapan. Kalau ini terus terjadi maka kita kalah jauh dari tumbuhan. Padahal anugerah Allah yang diberikan pada kita sangat besar. Lalu mana balasan dari kita?.
Ayolah…!!, sejak saat ini, kita berkomitmen untuk terus mengejar cahaya, keluar dari kegelapan, sehingga kita masuk orang shalih yang disebut dalam ayat berikut,
رَسُولًا يَتْلُو عَلَيْكُمْ آَيَاتِ اللَّهِ مُبَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ
“(Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kegelapan kepada cahaya” (QS. Al-Thalaq: 11)
Sumber Gambar: blog.cypruscoupon.com