Empat belas abad yang silam dunia dalam keadaan jahiliyah, di sebelah barat berdiri imperium romawi dengan agama khatolik dan kitab sucinya bibel, tetapi memiliki sistem yang sangat memprihatinkan yaitu sistem perbudakan dan gladiator sebagai hobinya, yaitu seorang budak yang diadu dengan binatang buas hingga sang budak tewas bahkan dimakan binatang buas tersebut. Setelah tewas tepuk tangan bergemuruh menyambut kematian sang budak.
Disebelah timur, ada kerajaan persia hidup dalam masa keemasan dan ilmu kebudayaan dengan agamanya majusi, tetapi memiliki kebiasan yang sangat memilukan yaitu kedhaliman, penindasan terhadap kaum miskin. Kalau masyarakat kecil yang salah maka disiksa tanpa prikemanusiaan, tetapi kalau orang-orang besar yang melakukan kedhaliman, tidak ada ceritanya para hartawan tersebut kena hukuman.
Dibarat imperium romawi dan sebelah timur Persia dimasa keemasannya. Maka ditengah-tengah dua raksasa kerajaan itu sebuah peradaban jahiliyah yang sangat sempurna jahiliyahnya, tidak memiliki ilmu dan kebudayaan, masyarakat jahiliyah hanya mengedepankan sistem hukum rimba. Siapa yang kuat, maka dia yang berkuasa. Bahkan, Pertikaian antar suku menjadi pemandangan biasa saat itu. Belum lagi banyak tuhan-tuhan yang diyakini dapat membantu mereka seperti tuhan lataa, manat dan uzzah.
Namun hal itu tidak berlangsung lama, setelah lahirnya sosok manusia pilihan yang mampu membawa sebuah perubahan untuk mendobrak segala bentuk kedhaliman menuju kesuksesan moralitas global. Siapakah dia? tiada lain hanyalah nabi kita, nabi Muhammad bin Abadullah, nabi akhir zaman dengan Al-Qur’an sebagai mukjizatnya terbesarnya.
Bahkan, beliau tidak cuma sukses mengangkat masyarakat Arabiyah dari jurang jahiliyah, tetapi dengan strategi dan kontribusinya, beliau mampu memberi nafas islam di seluruh penjuru dunia hingga Eropa, Amerika, Australia hingga seluruh penjuru dunia senantiasa memuji kebesaran Allah SWT dan menjunjung tinggi akhlak mulia sebagaimana dicontohkan nabi sebagai sosok manusia luar biasa yang tidak akan ada sesudahnya.
Kontribusi Rasulullah dalam membangun peradaban dunia dan mengajar pada sekolah kehidupan yang luas tanpa di batasi dinding-dinding kelas karena segala konsekwensi yang dihadapinya tidak membuat bergeming dalam hatinya untuk mundur demi menyampaikan LA ILA HA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH.
Ada beberapa strategi dan upaya membangun peradaban dunia, diantaranya, Internalisasi nilai-nilai edukatif al Qur’an yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, untuk memberi contoh dan peletak dasar-dasar kependidikan yang dikembangkannya kepada seluruh penduduk dunia yang tidak pernah sirna sepanjang masa.
Nabi Muhammad SAW mengaktualisasikan apa yang diajarkan melalui tindakan, kemudian menerjemahkan tindakannya ke dalam bentuk kata-kata. Sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam kitanb-Nya
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
Artinya: “Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu, pada diri Rasulullah itu, suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”.
Nabi Muhammad SAW tidaklah seperti ahli syiir pada masanya, atau seperti penyair yang pandai merangkai kata, tetapi beliau terbukti mampu membawa sebuah peradaban dunia yang gemilang sampai era globalisasi dalam konteks abad ke-21 sekarang ini.
Inilah salah satu strategi beliau dalam membangun peradaban dunia yang tidak pernah sirna sepanjang masa, walaupun tidak sedikit orang atau golongan yang berusaha menghasut dan memecah belah umat islam. Hanya saja, saat ini hiruk pikuk negara Islam bergejolak, perang saudara dan pertikaian antar sesama umat islam hanyalah skenario yang dikendalikan oleh system-system yang berkepentingan didalamnya dan jauh dari nilai-nilai keislaman yang diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW sebagaimana kepemimpinan islam yang telah dibangun Rasulullah sejak 14 abad lalu.
Islam sebagai ruh dunia telah dianut oleh sebagian besar penduduk dunia yang saat ini mencapai 7 milyar manusia dari latar belakang dan etnis yang berbeda. Hal itu terjadi karena semata-mata perjuangan serta berbagai bentuk kontribusi lainnnya yang dijalankan Rasulullah Muhammad SAW.
Marilah kita jaga islam sebagai agama universal, yang memberikan kasih sayang bagi sekalian alam (rahmatan lil alamin) dengan menegakkan pilar-pilar islam seperti Sholat, Puasa, Zakat, Ukhuwah Islamiah dan berbagai bentuk nilai keislaman lainnya agar semua musuh Islam tidak punya kesempatan menggempur agama yang kita yakini kebenarannya.
[…] Sumber : cyberdakwah.com […]