Fatin Juara X Factor; Mengislamkan Yahudi

Beberapa hari yang lalu, X Factor telah mengakhirkan acaranya dengan menobatkan juara pertama yang diraih oleh Fatin Sidqia Lubis. Hampir mayoritas orang-orang Indonesia menyambut kemenangan Fatin dengan kegembiraan yang tiada tara. Karena, makhluk perempuan yang berumur 16 tahun ini telah menggait hati mereka dengan suarax yang sangat mengagumkan.

Namun, tidak semua orang mengembirakan kemenangan Fatin. Ada sebagian orang yang menganggap kemenangan Fatin adalah kekalahan umat Islam. Alasannya, acara X Factor merupakan salah satu program yahudi untuk menghancurkan akidah umat Islam. Berikut liputan opininya:

(Muslim Indonesia jangan senang dulu dengan menangnya Fatin sebagai juara 1 pada acara X Factor Indonesia. Karena sesungguhnya ajang-ajang pencarian bakat seperti ini mempunyai misi yang tersembunyi yang tak tampak dengan kasat mata. Diperlukan kemampuan menganalisa dari orang yang ahli dan mempunyai semangat keberpihakan kepada Islam dan kaum muslimin. Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, koordinator Kajian Zionisme Internasional (KaZI) memberikan opininya kepada redaksi arrahmah.com mengenai hal itu, untuk membuka wawasan muslim Indonesia pada, apa dan siapa sesungguhnya dibalik ajang-ajang seperti itu. Berikut ini kami sajikan analisanya yang mudah dan cukup bisa dipahami, namun tetap dalam karena dikutip langsung berdasarkan informasi dari sang zionis. Semoga bermanfaat.

“Ketahuilah wahai muslim Indonesia, ada skenario zionis Yahudi pada ajang acara pencarian bakat dan sejenisnya. Ajang pencarian bakat sebenarnya tidak lepas dari program Yahudi. Mereka sadar cara paling ampuh melumpuhkan para pemuda muslim adalah menjauhkan mereka dari gaya hidup Islam dan mendekatkan mereka pada hedonisme dan hiburan. Hal inilah yang dikatakan Gleed Stones mantan Perdana Menteri Inggris”).

Sebagaimana firman Allah, orang Yahudi tidak akan senang kepada umat Islam sehingga umat Islam mengikuti agama mereka. Firman Allah ini merupakan kutukan bagi orang-orang Yahudi untuk selalu membenci umat Islam. Jadi, orang-orang Yahudi hidup di dunia memang disengaja oleh Allah untuk membenci umat Islam. Sehingga, mereka hidup memiliki impian dan kesibukan sehari-harinya tidak lain hanya ingin menghancurkan umat Islam.

Saking mereka benci kepada umat Islam, mereka selalu mencari berbagai cara, menyusun strategi, lalu diwujudkan dengan tindakan yang maksimal. Sampai akhirnya, ketika mereka tidak berhasil menghancurkan umat islam secara fisik, mereka menggunakan cara halus yang seolah tidak menghancurkan umat Islam, sebagaimana acara X Factor ini yang merupakan program yahudi.

Sebagai umat Islam yang selalu diancam oleh Yahudi dengan berbagai cara mereka, umat Islam harus cerdas menghadapi ambisi mereka, jangan malah menghindar. Ketika mereka menggunakan cara halus, umat Islam juga harus menggunakan cara yang halus juga. Yaitu mensiasati dengan cara seolah umat Islam ikut kepada mereka. Semisal yang terjadi sekarang, misi utama dikembangkannya komputer dan internet yang bertujuan untuk menghancurkan umat Islam, umat Islam sudah mengikuti perkembangan itu, namun digunakan untuk kemajuan Islam, meskipun masih belum maksimal.

Begitu juga dengan acara X Factor, Fatin sebagai juara pertama merupakan deklarasi umat Islam, bahwa memang umat Islam mengikuti acara tersebut, namun cara umat Islam tetap pada pedoman agamanya. Buktinya, Fatin berpenampilan tetap berbusana muslim. Artinya, hal ini merupakan solusi bagaimana menghadapi ambisi Yahudi. Umat Islam harus cerdas merespon kebejetan mereka, dengan cara kita ambil program mereka namun kemudian kita rubah menjadi format Islam. Sehingga, apa-apa yang diperogram Yahudi menjadi wujud Islami.

Seharusnya, begitulah cara umat Islam Indonesia menanggapi zionis Yahudi. Dan juga, meskipun orang-orang Islam Indonesia banyak mengikuti apa-apa yang menjadi produk Yahudi, namun itu secara formalitas saja. Semantara hati mereka tetap bertauhid. Jangan anggap orang Islam Indonesia yang doyan minum-minuman dan narkoba, suka korupsi, hobi memamerkan tubuh atau bahkan menjual diri, sebenarnya hatinya tidak pernah berpaling dari Allah. (Img: tempo)