Mungkinkah Film Sang Kiai Mampu Merubah Moral Bangsa?

0
1021

Sekilas tentang film Sang Kiai

Film Sang Kiai merupakan film yang mengkisahkan tentang seorang Kiai yang memiliki pribadi tidak hanya istiqamah dan khusyuk dalam spiritual, bahkan beliau memiliki ‘keimanan’ dalam memperjuangkan tanah air. Sehingga, ketika masa-masa penjajahan beliau sangat gigih mempertahankan Negara tercinta ini dari tangan-tangan bejat dan rakus.

“Hasyim Asy’ari adalah tokoh kunci dalam menggerakan santri-santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Dengan film ini, kami ingin menggambarkan tokoh KH Hasyim Asy’ari dan cara perjuangannya dengan pendekatan spiritual karena tidak banyak orang tahu tentang perjuangan beliau,” kata Rako Prijanto di Jakarta.

“Beliau-lah yang menyulut rasa kebangsaaan santri-santrinya di Tebuireng untuk berperang melawan penjajah yang dikenal dengan resolusi jihad yang terjadi diantara 1942-1947. Semangat resolusi jihad itu akhirnya menjalar ke masyarakat umum yang ujung-ujungnya menyulut terjadinya perang tanggal 10 November 1945 dengan puncaknya terjadi perobekan bendera Merah Putih Biru menjadi Merah Purih di Hotel Oranye Surabaya,” Rako Prijanto menambahkan.

Tentang harapan besar dari film Sang Kiai

Film yang sangat “wowww” ini pasti memiliki nilai yang menyimpan banyak harapan bagi bangsa. Artinya, film tersebut tidak hanya sekedar menjadi hiburan, apalagi hanya tontonan belaka. Bahkan sangat lebih dari itu. Karena film yang disutradarai oleh Rako Prijanto ini memilki harapan agar semua orang –khususna bangsa Indonesia- mengenal siapa sebenarnya sosok seorang KH. Hasyim Asy’ari, dan memahami bagaimana pemikiran dan perjuangan beliau untuk agama dan bangsa Indonesia.

Setelah mengenal sosok seorang Kiai Hasyim dan juga memahami karakternya, diharapkan generasi bangsa Indonesia belajar menjadi sosok yang berkarakter seorang Kiai hasyim Asy’ari. Siapa saja pasti yakin, ketika generasi bangsa Indonesia memiliki karakter seorang Kiai Hasyim, pasti bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang bermoral tinggi dan mulia dan Negara Indonesia pun akan menjadi negara teladan utama bagi Negara lain.

Mungkin seperti itu harapan dengan hadirnya film Sang Kiai di hadapan bangsa Indonesia.

Tentang kemungkinan mampu merubah moral bangsa

Sebenarnya jika berbicara tentang film-film yang bertujuan untuk merubah moral bangsa, tidak hanya film ini yang memiliki tujuan atau harapan seperti itu. Banyak film-film yang sudah ditayangkan yang tujuannya untuk merubah moral bangsa, namun sepertinya film-film itu hanya menjadi angin yang berlalu tanpa bekas. Buktinya, yang korupsi malah semakin jadi, yang mempermainkan hukum malah semakin cerdas, yang melakukan kekersan malah semakin dijadikan aktifitas sehari-hari, yang pintar malah membodohi yang bodoh, yang diamanahi menegak keadilan malah membebaskan yang salah, dan begitu seterusnya.

Lalu di mana sebenarnya letak kesalahannya? Apakah ada pada di film itu sendiri? Atau bangsanya yang tidak mau berubah atau memang hatinya sudah mati dari nilai-nilai moral yang mulia? Atau mungkin filmnya tidak murni bertujuan untuk merubah moral bangsa, artinya masih ada embel-embel lain?

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu upaya untuk merubah sesuatu, harus melihat upaya itu sendiri dan sesuatu yang hendak dirubah. Jika suatu upaya itu murni untuk merubah sesuatu namun ternyata sesuatu itu tidak berubah, maka letak kesalahannya ada pada sesuatu itu. Artinya sesuatu itu memang tidak bisa atau mau berubah. Namun, jika suatu upaya itu tidak murni untuk merubah, ketika sesuatu yang hendak dirubah ternyata tidak berubah, maka letak kesalahannya ada pada suatu upaya itu.

Artinya, kenapa film-film yang bertujuan untuk merubah moral bangsa ternyata tidak mampu merubah? Maka pertama yang harus dilihat adalah film itu sendiri. Apakah film itu dihadirkan semata-mata untuk merubah moral atau ada tujuan lain juga. Semisal untuk mendapatkan keuntungan, untuk menjadi terkenal, atau agar disebut hebat. Jika begitu, maka letak kesalahanny ada pada di film itu sendiri.

Lalu bagaimana jika film itu semata-mata untuk merubah moral bangsa, tapi ternyata tidak mampu merubahnya? Maka letak kesalahannya ada pada bangsanya. Berarti bangsanya yang tidak mau berubah meskipun sudah sadar karena film itu, atau memang hatinya sudah mati, sehingga meskipun sudah banyak film yang mengajari bermoral tapi dia tetap tidak bermoral. Yang paling parah, ketika filmx memiliki tujuan lain dan bangsanya pun tidak mau berubah atau hatinya sudah mati. Na’udzubillah.

Semoga film SANG KIAI termasuk film yang murni bertujuan untuk merubah moral bangsa dan semoga ketika bangsanya memahami isi film tersebut mau berubah dan hatinya yang mati akan hidup kembali. Amin… (Img: m.pkb)

Tinggalkan Balasan