Pola Mendidik Anak Melalui Pesantren

0
886

Pondok pesantren identik dengan kegiatan keagamaan khususnya pada bidang pendidikan. Pesantren merupakan tempat untuk mendalami agama islam. Dulunya pesantren merupakan sarana pendidikan yang digunakan para wali songo untuk menyebarkan ajaran agama islam. Melalui kegiatan-kegiatan di pondok pesantren inilah, agama Islam bisa terlebar luas di kalangan masyarakat pada zaman dulu. Meskipun pengaruh agama hindu dan Budha masih kuat dahulu, tapi masih banyak masyarakat yang ingin mengikuti dan memperdalam ajaran agama Islam di pondok Pesantren. Dari sekian banyak pondok pesantren yang didirikan para ulama’ wali songo, hanya masih ada satu pondok pesantren yang masih berdiri saat ini yakni pondok pesantren Sunan Drajat tepatnya di desa Banjarwati, Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Sampai sekarang ini, Pondok tersebut telah mengalami perkembangan pesat dibawah asuhan KH. Abdul ghofur.

Terlepas dari hal itu, di era yang modern ini sudah banyak budaya-budaya barat yang berkembang di Indonesia yang kadang menyimpang dari ajaran agama Islam. Dengan kecanggihan teknologi yang dapat diakses langsung oleh anak dapat membawa pengaruh negatif bagi kondisi psikis maupun moralitas anak jika tidak dipilah secara benar, karena informasi yang dimuat seperti media internet, hp itu bersifat terbuka yang kadang berpengaruh negatif pada anak. Keadaan ini membuat sebagian besar orang tua khawatir, mereka takut moralitas anak akan menjadi lebih buruk jika menerima budaya asing tanpa penyaringan. Sebagian orang tua beranggapan untuk menempatkan anaknya di pondok pesantren agar lebih memperdalam agama islam dan bisa terhindar dari pengaruh buruk globalisasi. Mereka ingin seiring dengan mengikuti perkembangan zaman yang bersifat terbuka ini, anaknya juga tetap mendalami agama. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa mereka lebih memilih untuk melakukan pengawasan intensif dibawah pengawasan mereka sendiri.

Para orang tua yang lebih mempercayakan anaknya dibawah asuhan pesantren mempunyai pendapat agar anaknya tidak melupakan akhirat dan bisa mendalami agama islam seiring pertumbuhan anaknya mendapat pengaruh globalisasi. Di pesantren banyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir sekaligus rasul yang diperintahkan Allah untuk membawa risalah agama islam ke dunia, Rasul menerima mukjizat yang berupa kitab suci Al-Quran. Kitab suci Al Quran adalah penyempurna kitab-kitab terdahulu. Rasulullah memerintahkan umat islam untuk mempelajari dan mengamalkan isi Al-Quran. Oleh karena itu, mengaji menjadi kegiatan rutinitas sehari-hari di pondok pesantren. Biasanya mengaji Al Quran, mengaji Kitab Kuning, Hadist, Hafalan Juz 30 atau bahkan hafalan 30 juz. Sudah banyak pondok pesantren yang menghasilkan lulusan santrinya hafalan 30 juz dalam Al Quran. Tak jarang juga diadakan pengajian akbar dalam peringatan hari besar islam seperti Maulid nabi, Isra’ Mi’raj.

Pesantren juga mengajarkan kegiatan sosialisasi serupa kegiatan bakti sosial. Kegiatan ini diadakan untuk meringankan beban orang lain yang kurang mampu, semakin banyak bersedekah semakin banyak bekal dan amal di akhirat nanti. Dan secara pasti, pada dasarnya semua kegiatan-kegiatan di pondok pesantren mempunyai manfaat yang baik bagi santri-santrinya khususnya untuk bekal-bekal ke akhirat.

Banyak manfaat yang akan didapatkan jika hidup di lingkungan pesantren diantaranya

1. Membentuk insan yang akhlakul karimah.

Menjadi anak yang mempunyai akhlak mulia dan berbakti kepada orang tua dalah dambaan setiap orang tua. Di pesantren diajarkan tata krama kesopanan dan adab beradab dalam menjalin hubungan dengan orang lain.  Anak muda yang hidup di lingkungan pesantren akan mempunyai tingkat keramah-tamahan yang tinggi dibanding anak muda yang hidup di luar pesantren. Di pesantren menuntut para santrinya agar saling bertegur sapa jika saling bertemu sesama teman terlebih lagi kepada gurunya, mereka harus menyalaminya.

2. Memperkuat keimanan

Banyaknya kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan di pondok yang lebih mengutaman akhirat akan menjadikan kita lebih mendekatkan diri pada Allah. Kegiatan tersebut menjadikan kita untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat untuk akhirat dan tidak selalu terbebani oleh urusan duniawi.

3. Terhindar dari dampak negatif globalisasi (seks bebas, narkoba, dll)

Pergaulan di pondok pesantrentak sebebas di dunia luar, Ada batasan sendiri antara santri laki-laki dan perempuan, di pesantren dilarang santrinya berpacaran seperti yang di lakukan anak muda zaman sekarang pada umumnya. Dalam agama islam, sangat melarang umatnya berbuat zina dan pacaran adalah termasuk zina karena ada ikatan yang belum syah antara laki-laki dan perempuan. Mau tak mau para santri harus bisa mentaati peraturan itu dan apabila ketahuan melanggar akan dikenakan sanksi atau hukuman sesuai kebijakan pondok masing-masing.Dan kemungkinan kecil para santri tidak akan mengenal yang namanya narkoba, mereka hidup di lingkungan pesantren yang dasarnya merupakan lingkungan islami. Jadi, tak akan ada barang haram tersebut di lingkungan pesantren.

4. Membawa kebaikan terhadap sesama

Banyaknya kegiatan religi di pesantren akan menjadikan para santri lebih dekat dengan Allah dan memperoleh segudang manfaat bagi diri sendiri baik itu untuk kepentingan duniawi maupun kepentingan akhirat. Kebaikan tersebut dapat ditularkan melalui suatu forum jika itu antara guru dan santri dan jika sesama santri bisa melalu hubungan sosial mereka yang positif. Secara tidak langsung kebaikan yang diperoleh akan tumbuh sendirinya dalam jiwa mereka. Tak heran jika anak yang semula nakal bisa menjadi lebih baik karena pengaruh lingkungan pesantren yang dominannya lebih ke arah religius. Oleh sebab itu banyak orang tua yang lebih mempercayakan anaknya di bawah didikan pondok pesantren daripada dalam didikannya sendiri.

5. Hidup mandiri

Hidup jauh dari orang tua adalah konsekuensi yang harus diterima jika memilih tinggal di pesantren. Tak akan ada campur tangan dari orang tua jika hidup di pesantren, semuanya akan dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Inilah salah satu sisi baik dari pesantren bisa mengajarkan santrinya untuk hidup mandiri. Tak bisa dielakkan kodrat manusia sebagai manusia sosial yang membutuhkan bantuan orang lain, hanya saja dalam pesantren mengajarkan para santri untuk tidak menjadi ketergantungan terhadap orang lain terutama pada orang tua. Rasul memerintahkan umatnya untuk selalu berusaha. Oleh sebab itu, banyak lulusan pesantren yang nantinya akan bisa hidup mandiri dan tidak ketergantungan terhadap orang lain.

Mempercayakan anaknya dibawah asuhan pondok pesantrean merupakan cara berfikir orang tua yang luas. Bukannya mereka tak percaya dengan kemampuan sendiri, hanya saja mereka ingin anak-anaknya kelak bisa tumbuh lebih baik dari sisi dunianya maupun bekal akhiratnya. Manfaatnya pun bisa dirasakan para orang tua, mereka bisa mendidik anaknya dengan benar lewat asuhan pondok pesantren. Sekarang tergantung anda para orang tua, metode apa yang anda gunakan untuk mendidik anak anda untuk lebih baik?

Oleh: Septiana Nurjanatin Aulia

 

Tinggalkan Balasan