Investasi Bersama Allah SWT

0
432
Investasi Bersama Allah SWT, Media Islam, Investasi Akhirat, Investasi Abal-Abal, Sedeqah

Kita semua tentu tahu bukan tentang manfaat Investasi? Dalam dunia bisnis memang terasa hambar bila tanpa ada bumbu investasi. Bila investasi yang kita kenal antar sesama manusia sudah biasa, bagaimana dengan Tuhan kita, Allah SWT?
Pasti! Semuanya akan mengira kalau hal itu tidak mungkin. Bertemu saja masih belum pernah, apalagi dalam mau berinvestasi? Jelas tidak mungkin! Tapi tenang… Allah SWT punya asisten!!

Sebagai penguasa alam dan seluruh makhluknya, melalui tangan para pengemis, fakir miskin maupun anak-anak yatim, anda bisa dijamin mendapat kebaikan berlipat ganda. Percaya atau tidak, investasi anda tidak akan mengalami yang namanya “RUGI”, berbanding terbalik dengan investasi abal-abal yang sangat diminati oleh sebagian masyarakat Indonesia. Padahal sudah tahu kalau resikonya cepat atau lambat pasti akan “RUGI”

Pada salah Satu Firman Allah SWT yang artinya ““Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir seratus benih. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS  Al-Baqoroh: 261)

Investasi Bersama Allah, selain menguntungkan juga dijamin HALAL, karena bebas dari yang namanya riba maupun unsur-unsur lainnya. Bagaimana, masih belum percaya? Ingat, Allah SWT tidak pernah berdusta, semua yang difirmankan sudah pasti apa adanya, tidak kurang maupun lebih. Kalau kepada manusia saja, kita begitu terobsesi dan percaya (dengan janji-janji muluk yang bahkan sulit diterima akal sehat) apalagi jika orangnya sudah memiliki tingkat jabatan dan kekayaan tertentu. Nah, bagaimana dengan Tuhan Semesta Alam?  Tentu kita wajib meyakininya.

Siap Investasi Bersama Allah? Yuk Bersedekah!

Mari kita mulai dari diri kita sendiri, dari hal-hal yang kecil, dari sesuatu yang mudah, dari apa yang kita punya. Jika bukan kita yang memulai, SIAPA LAGI? dan jika bukan sekarang, KAPAN LAGI?

Tinggalkan Balasan