Apa tujuan mereka, apa yang mereka harapkan, dan apa keinginan mereka sebenarnya? Itulah kalimat yang menjadi pertanyaan untuk mereka. Adalah mereka pelajar ikhlas yang memakmurkan masjid. Mereka para mahasiswa yang datang dengan Nawaitu mencari ilmu dari rumah dengan semangat cita-cita masing-masing, di kampus mereka tidak hanya menjadi pelajar, mereka juga menjadi pemakmur masjid orang yang berusaha meramaikan masjid, tidak luput juga pekerjaan mereka sebagai pembersih masjid. Mereka bukanlah pelajar yang kekurangan dalam hal ekonomi untuk menanggung hidupnya di kampus, lalu tinggal di masjid hanya untuk mengurangi pengeluaran hidup mereka. kebanyakan dari mereka merupakan pelajar yang sudah bisa dikatakan cukup bahkan lebih untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Mahasiswa pemakmur masjid, atau biasa disebut remas, takmir masjid dan sebutan lain yang biasa kita dengar merupakan mahasiswa yang bergelut dibidang organisasi keagamaan kampus. tugas utama mereka adalah sebagai pemakmur dan penyeru dakwah islam melalui masjid kampus. Sebagai pemakmur masjid mereka berusaha meramaikan masjid, berusaha menarik umat islam khususnya warga kampus untuk ikut memakmurkan masjid. Mereka berusaha menyajikan acara-acara Islami agar masjid hidup dan semakin banyak umat muslim yang berbondong-bondong aktif dalam masjid.
Mahasiswa pemakmur masjid atau remas tersebut menyusun kegiatan disetiap harinya, mereka berusaha menyajikan kegiatan yang tetap disukai umat khususnya warga kampus, namun tetap tujuan mereka menyampaikan pesan-pesan Islam. Kegiatan-kegiatan seperti kajian seputar masalah remaja, lomba-lomba Islami, kesenian Islami, dan kegiatan-kegiatan lain yang terkandung pesan-pesan Islam.
Maraknya kebebasan kehidupan remaja khususnya mahasiswa dikampus, tak mengurangi sikap istiqomah mereka untuk berusaha menyampaikan pesan-pesan syariat Islam di kampus. Berapa ribu mahasiswa kampus, hanya beberapa saja yang mau istiqomah memakmurkan masjid di kampus. Mereka sama, mereka masih remaja masih kuat egoisme mereka, masih memiliki keinginan-keinginan untuk bersenang-senang. Namun di usia muda mereka gunakan untuk memuliakan rumah Allah. Setiap hari mereka siapkan jamaah shalat lima waktu, membersihkan masjid setiap pagi dan sore, mereka pastikan kebutuhan jamaah masjid selalu terpenuhi. Kuatnya pendirian dan keyakinan mereka yang membuat mereka tetap istiqomah beribadah mensyiarkan agama. Tak jarang mereka harus menerima ejekan dari teman-teman mereka, panggilan pak kyai, pak ustadz, bahkan orang yang sok pun juga sering mereka dengar. Padatnya tugas-tugas kuliah dan kegiatan-kegiatan lain yang wajib mereka ikuti tak jarang membuat mereka keteteran, sering bentrok dengan kegitan masjid, hal itu tak pernah menyurutkan semangat mereka untuk tetap memakmurkan rumah Allah. Setiap minggu mereka adakan acara demi meramaikannya rumah Allah. Tak jarang acara yang mereka buat sepi orang yang hadir, karena banyak alasan mereka yang mau hadir.
Mahasiswa pemakmur masjid tidak bisa dipandang mereka hanya mencari materi, karena sedikitpun sang pemakmur masjid itu tidak pernah mendapat materi yang berarti dari pengelola masjid atau pihak kampus yang menaungi masjid. Mencoba ditelusuri dari sudut pandang agama, sungguh besar pahala seorang pemakmur masjid. Banyak sumber-sumber dari Al-Qur’an dan Hadits yang menyatakan mulianya seorang pemakmur masjid. Seorang yang memakmurkan masjid adalah orang-orang yang mendapat perlindungan dari Allah. Rasulullah SAW bersabda : “ Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan Allah pada saat tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya, yaitu : Pemimpin yang adil; pemuda yang selalu beribadah kepada Allah SWT; seorang yang selalu terikat hatinya dengan masjid; dua orang yang saling cinta karena Allah, mereka bersatu dan berpisah karena-Nya; seorang apabila dibujuk (untuk berbuat dosa) oleh wanita cantik dan mempunyai kedudukan, maka orang itu berkata, “saya takut kepada Allah”; seorang yang beribadah secara sembunyi-sembunyi; dan seorang yang selalu mengingat Allah (Dzikrullah) di tempat yang sepi hingga ia mencucurkan air matanya (H.R Bukhori dan Muslim). Dalam hadits tersebut seorang pemakmur masjid khususnya mahasiswa pemakmur masjid tersebut akan masuk pada dua kategori golongan orang yang selalu dilindungi oleh Allah. Pertama, pemuda yang selalu beribadah kepada Allah dan kedua, seorang yang selalu terikat hatinya dengan masjid.
Harapan ibadah bagi setiap orang mukmin adalah untuk dicintai oleh Allah. Sebagai pemakmur masjid, yaitu orang-orang yang memakmurkan masjid akan dicintai oleh Allah. Hal ini tersirat dalam Sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa yang mencintai masjid, maka Allah mencintainya” (H.R Thabrani). Dalam hadits lain, juga memberi pernyataan mulianya seorang pemakmur masjid. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kamu melihat seorang pergi atau pulang dari masjid, maka saksikanlah bahwa dia adalah beriman” (H.R Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Pemuliaan rumah Allah dengan jalan memakmurkannya termasuk perilaku menolong agama Allah. Mereka pemakmur masjid mensyiarkan agama Allah, berusaha agar syiar agama Islam tersebar luas hingga tetap tersampaikan perintah dan larangan Allah. Allah akan memberikan pertolongan pada orang-orang yang menolong agamanya. Allah Berfirman: “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S. Muhammad:7). Sungguh tak ada pertolongan yang sempurna selain pertolongan Allah. Tentang pertolongan Allah pada orang yang memakmurkan masjid juga tersirat pada Firman Allah dalam surat lain. Allah Berfirman: ”Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada-Nya dan hari kemudian, serta (tetap) mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun), kecuali kepada Allah. Maka, mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S At-taubah:18).
Mereka pemuda-pemuda yang teguh pada pendirian, yang merelakan masa-masa senang mereka untuk memuliakan rumah Allah, memakmurkan masjid, menolong agama Allah. Islam akan kembali Berjaya jika para pemuda seperti mereka. Islam akan kembali Berjaya jika masjid-masjid ramai oleh aktivitas Ibadah. Semoga Allah meneguhkan keyakinan dan kedudukan mereka para pemuda masjid, para pemuda penolong agama Allah. Semoga kedepan semakin banyak pemuda-pemuda akademisi seperti mereka.
Oleh: Mochammad Ainur Ridlo
Img: unejmengajar.blogspot