Melanjutkan Pendidikan demi Mengeja Kehidupan

0
471


Hidup ini bagaikan jasad. Sedangkan pendidikan bagaikan ruh. Jasad tak akan bergerak jika ruh tak bersemayam di dalamnya. Begitu juga dengan kehidupan, kehidupan tak akan berkembang jika pendidikan tak beremayam di dalamnya. Karena pendidikan adalah ruh kehidupan.

Tahun ini merupakan awal untuk tapakkan langkah pengabdian dan perjuangan yang berikutnya bagi para generasi bangsa, khususnya mereka yang akan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Masing-masing dari mereka pasti melanjtukan pendidikannya sesuai dengan impian atau cita-cita yang telah mereka catat di lembaran agenda hidupnya. Sebagian dari mereka mungkin impian atau cita-citanya ingin menjadi guru, dokter, politikus, pilot, pengusaha, president, gubernur, atau yang lainnya. Atau sebagian dari mereka masih belum atau bahkan tidak memiliki impian atau cita-cita. Dalam hal ini mungkin mereka melanjutkan pendidikannya dikarenakan tuntutan dari pihak tertentu atau karena mereka ikut-ikutan saja tanpa mempunyai keinginan yang berupa impian atau cita-cita.

Peran pendidikan dalam kehidupan sangat diperhitungkan. Dengan pendidikanlah roda kehidupan akan maju dan berkembang. Tidak ada kehidupan yang sejahtera jika pendidikan tidak lagi berperan. Karena pendidikan selalu mendorong kehidupan ini agar maju untuk menuju ke arah kehidupan yang sejahtera.

Tujuan adanya pendidikan cukup sederhana, yaitu untuk mengeja dan membaca tentang kehidupan. Kita tahu di kehidupan ini tidak hanya kita yang hadir, akan tetapi masih banyak di sekitar kita yang senantiasa mengelilingi kehidupan kita, yang harus kita ketahui dan kita pahami. Itu semua adalah keanikaragaman kehidupan yang tidak mungkin terlepas dari kita. Oleh sebab itu, tidak ada alat yang canggih untuk mengija dan membaca tentang semua itu kecuali dengan pendidikan.

Di samping itu, adanya pendidikan juga bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan yang dapat memahami keanikaragaman kehidupan, baik itu berupa material atau non material, termasuk memahami diri sendiri. Dengan demikian, jika kita telah mempunyai bekal yang diperoleh dari pendidikan, maka kita akan mampu meneja, membaca serta memahami tentang kehidupan ini. Sehingga kita mampu pula menata dan menentukan lagkah kita ke mana kita akan mencari arah, serta kita pun bisa menjaga langkah kita agar tak terjatuh dan walapun terjatuh kita pasti memiliki cara bagaimana kita akan bangkit demi melanjutkan lagkah kita. Itulah pendidikan. Pendidikan selalu memberi yang terbaik untuk kita.

Memandang pendidikan merupakan bekal kehidupan kita, maka tuntutan berupa kewajiban telah dituturkan oleh guru besar Islam, yaitu Rasulullah saw.  yang berbunyi:

“menuntut ilmu  diwajibkan atas orang muslim”

Sabda Rasulullah di atas sangat jelas pemahamannya, bahwa kita wajib menuntut ilmu. Yang dimaksud dengan menuntut ilmu untuk masa sekarang adalah menjalani pendidikan. Karena pada masa sekarang menuntut ilmu dilaksanakan dengan metode dan system yang ditentukan oleh pemerintah yang hal itu dianggap dapat meraih ilmu dengan baik dan sukses. Walaupun realitasnya sekarang pendidikan bukanlah sarana untuk meraih ilmu semata, akan tetapi sebagian dari mereka pendidikan dijadikan sebagai ajang untuk bersuka ria atau berpesta pora.

Bahkan Rasulullah mewajibkan kita agar menutut ilmu/menjalani pendidikan sejak kita berada di pangkuan seorang ibu hingga kita terbaring di liang lahat (kuburan). Karena dengan pendidikan kita bisa mengenal diri kita. Tidak hanya itu, pendidikan juga merupakan ruh kehidupan yang akan menutun langkah kita dan memberi petunjuk arah, serta membangkitkan diri kita ketika kita terjatuh. Dan juga dengan pendidikan kita bisa menciptakan mimpi yang indah untuk masa depan.

Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk menghindar atau lepas dari pendidikan. Walaupun ada, itu adalah alasan para hewan dan syetan atau sejenisnya. Karena pada dasarnya tujuan pendidikan tidak lain untuk memanusikan manusia.

Tinggalkan Balasan