Doa Malaikat Mengiringi Perilaku Istri

0
1117

Apabila ijab dan kabul telah diucapkan, maka ketika itu seseorang akan menjadi sepasang suami istri yang sah. Sejak itulah masing-masing akan memikul tanggung jawab dan hak yang baru. Kewajiban dan hak sebagai seorang suami dan istri. Seorang suami berkewajiban memenuhi semua yang menjadi hak istrinya. Dan begitu pula sebaliknya, istri juga berkewajiban memenuhi segala hak suaminya.

Suami yang tidak menafkahi istrinya, membiarkannya begitu saja, tak mau peduli dengan keadaannya, acuh tak acuh, atau berlaku kasar kepada sang istri maka dia berdosa, sebab tidak melaksanakan kewajiban sebagai seorang suami. Ssemenetara istri berhak menerima nafkah, belaian cinta kasih, kepedulian dan perhatian dari suami.

Istri pun berkewajiban memenuhi hak-hak suami. Melayani segala kebutuhan suami, membalas cinta kasihnya, peduli, perhatian, menghormati, atau menghargai posisinya sebagai atasan dengan mematuhi segala yang diperintahkan juga merupakan sebagian  dari sekian banyak hak-hak seorang suami. Masih banyak contoh-contoh kewajiban dan hak suami dan istri.

Seorang istri yang telah bersuami sangatlah mudah mengejar pahala dan kedudukan tertinggi sekalipun di sisi Allah SWT. Namun, siapa sangka ia juga bisa terperosok ke dalam jurang dosa paling dalam dengan seketika.

Habib Segaf bin Ahmad Baharun mengatakan (mengutip dari hadits), seorang istri yang dibelai rambutnya, atau disentuh tangannya oleh sang suami akan gugur dosa-dosanya sejumlah helai rambut yang tumbuh. Dan yang perlu digaris bawahi adalah dosa-dosa yang dihapus merupakan dosa-dosa yang berkaitan dengan haqqullah atau hak Allah SWT, bukan dosa-dosa yang berkaitan dengan haqqul adamy atau hak sesama manusia. Sebab, dosa-dosa yang berkaitan dengan manusia sekalipun kecil tidak akan lebur kecuali dengan maaf dan ridhonya orang yang bersangkutan.

Ketika istri tidak memenuhi hak suami, menyakiti hati suami, berperilaku buruk dihadapannya, atau menolak ajakannya, maka seketika ia mendapatkan doa kejelekan dari para malaikat. Tumpukan pahala yang telah menggunung akan sirna hanya dalam sekejap lantaran doa para malaikat yang marah kepadanya. Allah pun akan murka dan enggan membukakan pintu rahmatNya. Hatinya selalu diselilmuti rasa takut dan bersalah. Hingga ia meminta maaf kepada sang suami.

Hal ini berdasarkan hadits dari Abi Hurairoh RA, Rasulullah SAW bersabda:

اذا دعا الرجل امرأته إلى فراشه فأبت فبات غضبان عليها لعنتها الملائكةحتي تصبح

Artinya,”Jika seorang suami menjagajak istrinya untuk berhubungan kemudian menolak, dan sehingga sang suami marah kepadanya, maka ia malaikat akan melaknatnya hingga subuh.”

Dikisahkan bahwa Sayyidatuna Fathimah Azzahra Albathul RA putri Nabi SAW pernah melakukan kesalahan kepada suaminya Sayyidina Ali RA. Iapun segera menghampirinya, bersimpuh di hadapannya seraya berkata ”Wahai suamiku, sungguh celakalah aku jika engkau tak mau memaafkan kesalahanku”. Kemudian dengan manjanya ia meraih dan mencium tangan beliau, kemudian mengecup keningnya. Karena khawatir suami tercintanya tidak mau memaafkannya.

Dari kata-kata beliau RA dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa seorang istri yang telah membuat suaminya menjadi marah dan tidak mendapatkan maafnya, sungguh ia akan menjadi orang yang celaka. Namun begitu, jangan khawatir bahwa malaikat hanya akan mendoakan kejelekan untuk si istri tapi mereka juga senantiasa akan mendoakan kebaikan jika si istri mau berusaha untuk menjadi istri yang sholehah.

Dalam menggambarkan pentingnya istri agar tidak durhaka kepada suami, Rasulullah SAW pernah berandai-andai: “Andaikata aku boleh memerintahkan sesorang bersujud kepada orang lain (sesama manusia), tentu aku memerintahkan wanita agar bersujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi)

Dari hadits ini jelas bahwa Rasulullah memposisikan suami begitu sangat mulia. Karenanya pantas untuk dihormati, dipatuhi, dan tidak didurhakai. Jika suatu waktu suami marah karena sesuatu yang tidak jelas, maka baiknya bagi istri ketika itu adalah diam tanpa membantah sepatah katapun.meskipun istri sebenarnya mengetahui bahwa sang suami salah. Barulah ketika amarahnya meredam, maka istri boleh meluruskan kesalah pahaman tersebut dengan tanpa emosi. Jika suami menjadi api, maka istri sudah sepantasnyalah menjadi air.

Durhaka seorang istri hanyalah akan membuatnya rugi di dunia terlebih di akhirat. Wanita yang telah membakar amarah suami, berarti ia telah menghidupkan murka Allah SWT. Oleh karena itu, agar Allah tidak murka, laknatNya tidak turun, dan rahmatNya tidak terputus, baiknya menjaga hubungan agar tetap harmonis dengan salimg memperhatikan kewajiban dan hak masing-masing sehingga rumah tangga akan kokoh penuh cinta dan kasih sehingga akan terbentuk “rumahku adalah surgaku”. Wallahu a’lam.

Author: Halimah Achmad, Denpasar Bali

Tinggalkan Balasan