Ketua MK ditangkap (1); Malangnya Indonesiaku

0
1380

“Aku ingin tidak percaya dengan hal ini”, begitulah salah satu tanggapan mantan ketua MK, Mahfud MD saat menanggapi tertangkapnya ketua MK, Akil Muchtar. Bahkan Mahfud MD mengaku tidak bisa tidur atas peristiwa ini. Berita ini memang merupakan berita paling menghebohkan dan menggegerkan di 2013. Dan banyak membuat orang tercengang. Mengapa sebab?, karena kredibilatas MK sebagai salah satu lembaga pemerintahan yang dinilai bersih oleh masyarakat, sebagaimana KPK. Entah apakah selanjutnya masyarakat masih akan percaya terhadap kredibilitas MK?, kita lihat saja kelanjutannya.

Penulis tahu pertamakali berita menghebohkan ini dari harian jawa pos tadi pagi. Sebelum-sebelumnya sudah beberapa kali berita penangkapan hakim dalam kasus penyuapan, tapi itu tidak menjadi perhatian penulis, karena memang sudah biasa. Sedangkan untuk berita ini, penulis tidak menganggap berita biasa, karena melihat track record MK yang dikenal bersih. Masyarakat Indonesia sudah merasakan adanya keadilan dari putusan-putusan MK yang jarang dijumpai di lembaga peradilan lain.

“Bisa hancur negara ini”, ini salah satu komentar penulis saat ngobrol dengan teman tentang berita ini. Lalu penulis teringat sebuah tulisan tentang keruwetan yang terjadi Indonesia. Entah di mana dulu penulis dapat tulisan tersebut, tapi memang sudah disimpan dalam bentuk word. Judul tulisan tersebut bisa menjadi renungan dalam memandang kasus ini. Judul tulisannya “Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia”. Berikut ini lengkapnya

Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, “Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?” “Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi,” kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, “Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang”.

Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.

Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.

Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, “Lalu daerah apakah itu Tuhan?” “O, itu,” kata Tuhan, “itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni.”

Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, “Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? ”. Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, “Wait, until you see the idiots I put in the government.” (tunggu sampai Saya menaruh ‘idiot2′ di pemerintahannya)

Kalau Mahfud MD tidak bisa tidur mendengar cerita ini, sekjend MK sampai histeris, wakil ketua MK menangis, dan mungkin masih banyak lagi ekspresi-ekspresi yang lain, ekspresi haru meratapi nasib bangsa ini. Kalau ingin tidak sedih mendengarkan berita ini, kita ikuti alur pikir tulisan di atas. Anggap saja kerusakan Indonesia yang disebabkan oleh pemerintahannya ini merupakan bentuk keadilan Tuhan dan takdir yang sudah ditetapkan oleh-Nya. Tapi walaupun demikian kita tetap harus berusaha memperbaiki bangsa ini, demi menghargai perjuangan para pendahulu, serta demi menjalankan pesan Islam untuk cinta negara. Juga untuk mengamalkan firman Allah berikut ini,

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.

Img: Tempo

Tinggalkan Balasan