Seandainya Tidak Hanya Pada Haji

0
380

Sejak tanggal 10 September kemaren, warga Indonesia yang hendak menunaikan ibadah haji berangkat berduyun ke tempat yang penuh dengan sejarah Islam, makkah- madinah. Sungguh luar biasa semangatnya mereka untuk melaksanakan ibadah haji. Rasa ingin melakukan ibadah ini cukup tinggi. Ibadah terakhir dari dari rukun islam ini tidak pernah disepelekan oleh orang islam Indonesia. Sebagai bukti, antrian jamaah haji untuk tahun ini sudah bisa sampai 13 tahun.

Coba bayangkan!, mendaftar hari ini, kita baru mendapatkan kesempatan untuk berangkat sekitar 13 tahun lagi. Cukup lama bukan?. Tapi itulah kenyataannya. Dan walaupun harus menunggu sekian lama tersebut  tak ada sedikitpun keiinginan untuk mengurungkan niat. Sehingga makin lama bukan makin sebentar antrian jamaah haji, melainkan makin lama. Bahkan sekarang sebagai ganti harus berlama-lama menunggu haji, ibadah umrah menjadi sedikit pengganti. Orang yang tidak bisa berhaji berkali-kali melakukan ibadah umrah berkali-kali. Di sela-sela menunggu antrian keberangkatan haji, banyak orang memilih melaksanakan ibadah umrah. Subhanalah…

Akan menjadi keindahan yang tak terhingga jika fakta seperti ini tidak hanya terjadi dalam haji. Penulis membayangkan kalau orang islam, khususnya muslim Indonesia bisa berduyun-duyun saat hendak melakukan shalat jama’ah. Penulis membayangkan mereka dengan penuh semangat melangkahkan kaki ke masjid demi bertemu dengan kekasihnya, Sang Maha Pencipta. Penulis membayangkan muslim yang sedang sibuk akan berhenti sejenak dari segala kesibukannya dan kemudian melangkah menuju masjid untuk berjamaan. Tapi ini hanyalah bayangan. Entah kapan bisa terwujud.

Kalau dipikir secara mendalam memang sedikit aneh. Orang-orang semangat tak terhingga ketika hendak melaksanakan ibadah haji, yang  sudah jelas membutuhkan biaya besar dan kesabaran menunggu giliran. Tetapi kalau melihat ibadah-ibadah yang lain, yang sangat mudah dilaksanakan, yang tak membutuhkan biaya, tak bayak orang melaksanakannya. Semisal shalat jama’ah. Padahal dalam salah satu sabdanya nabi sudah menyatakan bahwa pahala pergi ke masjid untuk  melaksanakan shalat jama’ah sama dengan pahala haji.

Maka dari itu, mari kita bersama-sama mengambil seluruh nikmat yang diberikan Allah dengan cara melakukan amal ibadah yang dengan mudah akan bisa kita lakukan dan itu akan menunjukkan kekokohan Islama serta akan lebih meluasnya lagi syi’ar islam. Mari bersusaha bagaimana, masjid yang tak lain bagian dari simbol islam bisa lebih besar lagi manfaatnya. Jadi tidak hanya untuk shalat jum’at atau apalagi jika hanya untuk shalat id saja.

Tinggalkan Balasan