Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lahir pada hari Senin seperti ditegaskan oleh beliau sendiri. Tepatnya Senin Legi, 20 April 571 M.Wafatnya juga hari Senin, tepatnya Senin Legi, 08 Juni 632 M. Apakah ini berarti bahwa hari Senin hari keramat? Entahlah. Tapi saya menduga demikian.
Memang, soal lahir dan mati bukan pilihan. Artinya, orang tidak bisa memilih mau lahir hari apa dan mati hari apa. Tetapi saya berpikir bahwa Allah pasti memilih yang terbaik untuk hamba pilihan-Nya itu. Yang menarik bahwa beberapa kejadian penting dalam perjalanan hidup Rasulullah terjadi pada hari Senin.
1. Peletakan kembali Hajar Aswad ke tempatnya di Ka’bah terjadi pada Senin Legi, 12 April 605 M.
2. Al-Qur’an turun pertama kali pada Senin Kliwon, 02 Agustus 611 M.
3. Isra’ dan Mi’raj terjadi pada Senin Legi, 19 Maret 619 M.
4. Hijrah ke Madinah terjadi pada Senin Legi, 08 Juni 632 M.
Itu beberapa contoh kasus. Apa semua itu kebetulan saja? Jawabnya bisa ya jika hanya sekali dua kali. Tapi kalau berulang-ulang apa logis disebut kebetulan? Saya kira tidak.
Fakta lain membuktikan bahwa pada hari Kamis Pahing, 04 Juni 632 M. Rasulullah sudah tiba di Quba dalam serangkaian perjalanan hijrah. Tapi beliau tidak langsung masuk ke Madinah pada hari tersebut, padahal warga Madinah sudah berhari-hari menunggu kehadiran beliau, sedangkan dari Quba ke Madinah sudah dekat sekali. Dengan berjalan kaki saya sering hanya butuh waktu 30 menit untuk menempuhnya. Tapi mengapa beliau masih menunggu hari Senin untuk masuk ke Madinah? Agaknya beliau memang memilih hari Senin untuk momentum penting yang membentuk tikungan tajam dalam sejarah Islam itu, wallahu a’lam.
Sekedar uneg-uneg. Mohon dikoreksi jika saya salah.
KH. Zainul Muin Husni