Perempuan muslim Australia bernama Mariam El Hassan dipecat dari pekerjaannya lantaran ingin berjilbab. Padahal itu baru sebatas ucapan.
Stasiun ABC News melaporkan, Ahad (24/11), sebagai karyawan mematuhi aturan perusahaan Mariam meminta izin atasannya mengenakan busana tertutup sesuai syariat Islam dianutnya. Namun permohonan itu ditolak. “Penolakan bukan berarti pemecatan secara sepihak. Dia malah diminta untuk tidak lagi datang ke kantor,” ujar pengacara Mariam, Michelle Walsh.
Walsh mengatakan diskriminasi pada kliennya bukan hanya soal jilbab, saat meminta libur hari raya pun Mariam disuruh masuk kerja.
Mariam dan pihak perusahaan masih berupaya menyelesaikan masalah ini sebelum akhirnya diajukan ke lembaga kesetaraan tenaga kerja Australia. (http://www.merdeka.com)