6 Kisah Konyol tentang Korupsi di Negara Kita

0
438

Setiap tanggal 9 Desember, seluruh dunia merayakan hari anti korupsi.Korupsi di Indonesia sangat mengerikan hingga mendudukkan Indonesia sebagai salah satu negara terkorup di dunia.

Apa saja di korupsi di Indonesia. Sampai muncul humor-humor yang menertawakan kelakuan para koruptor di Indonesia. Maka rakyat Indonesia pun menertawakan ironi. Negeri kaya raya ini habis diperas para tikus dan bandit.

Apa bedanya korupsi zaman Orde Lama, Orde Baru dan korupsi zaman sekarang?

Jawabannya, zaman Orde Lama korupsi sembunyi-sembunyi, dilakukan di bawah meja. Zaman Orde Baru, sudah mulai berani, korupsi dilakukan di atas meja.

Nah zaman sekarang, bahkan meja-mejanya ikut di korupsi!

Berikut humor soal korupsi di Indonesia. Katakan tidak pada(hal) korupsi, seperti iklan Partai Demokrat. Humor-humor ini dikumpulkan dari berbagai sumber.

Selamat hari anti korupsi sedunia!

1. Korupsi jumlah lantai RS

Tiga orang pejabat rumah sakit dari benua Amerika, benua Eropa dan Indonesia bertemu. Mereka saling membanggakan kelihaian mereka korupsi.

Orang Amerika: “Lihat bangunan RS itu? Ada 9 lantai.”
Orang Eropa dan Indonesia menghitung: “Kok cuma 8 lantai?”
Si Koruptor Amerika tersenyum. Orang Eropa dan Indonesia mengangguk-angguk paham. “Ooh,korupsi 1 lantai. 9 Lantai cuma dibuat 8 lantai.”

Giliran Koruptor Eropa unjuk gigi. Dia menunjuk bangunan RS di kejauhan. “Lihat itu, RS 11 lantai.”
Orang Amerika dan Indonesia menghitung: “Kok cuma 7 lantai?”
Si Eropa tersenyum. Mereka segera paham. “Ooh, korupsi 4 lantai.”

Kini tiba bagian orang Indonesia. Dia menunjuk ke sebuah bukit. “Lihat itu, gedung RS 21 lantai yang sangat megah, bukan?
Orang Eropa dan Amerika kebingungan. “Mana kok sama sekali tidak ada gedung RS di bukit itu?”

Koruptor dari Indonesia tersenyum. “Itulah hebatnya koruptor di indonesia,” katanya.

2. Lift di Monas rusak

Alkisah suatu hari lift di Monas rusak. Sesuai aturan diadakan tender untuk memperbaiki lift itu. Pesertanya kontraktor dari Prancis, Korea dan Indonesia. Setelah melihat kerusakan, masing-masing melakukan persentasi secara terpisah.

Kontraktor Prancis: Hasil hitungan kami total biaya Rp 10 miliar.
Kontraktor Korea: Ah, kami berani cuma Rp 5 miliar saja.
Kontraktor Indonesia: Kalau menurut kami, ini setidaknya butuh Rp 15 miliar.

Pemerintah Indonesia: Lho kok, dari Indonesia malah lebih mahal?

Si kontraktor Indonesia pun berbisik pelan-pelan. “Gini bung, Rp 5 miliar untuk saya. Rp 5 miliar lagi buat bung. Nah, 5 M lagi biarkan si orang Korea yang kerja, oke?

3. Perampok dan koruptor

Dua orang perampok mencegat sebuah mobil mewah. Mereka menodongkan pistol pada empat orang pria berpakaian necis di dalamnya.

“Serahkan uang kalian,” kata perampok itu.

Seseorang yang berdasi menjawab dengan congkak. “Beraninya kalian merampok kami. Aku adalah anggota DPR, pria di sampingku adalah pejabat pajak. Dua orang di belakang adalah kepala keuangan di kementerian pemerintah. Kami baru rapat membahas anggaran,” katanya.

Kedua perampok cuma tersenyum lalu kembali menodong para pejabat. “Kalau begitu tuan-tuan, kembalikan uang kami yang kalian rampok,” kata perampok itu.

4. Proyek jembatan surga dan neraka

Untuk kepentingan komunikasi, penghuni neraka dan surga akhirnya sepakat membangun jembatan untuk menghubungkan dua tempat yang bedanya sejauh langit ketujuh itu. Pembangunan jembatan dilakukan kedua pihak dan direncanakan bertemu di tengah-tengah.

Enam bulan berjalan, penghuni surga baru menyelesaikan 25 persen. Sementara penghuni neraka hampir selesai.

Malaikat pengawas pun melakukan sidak. Para penghuni surga mengakui kerja mereka lambat. “Kami di dunia beribadah, hanya berdoa. Belum pernah mengerjakan proyek semacam ini,” kata mereka.

Sementara di neraka. Baru melihat daftar penghuni neraka, malaikat pengawas sudah paham kenapa pekerjaannya cepat.

Di neraka ada ribuan mantan kontraktor proyek, pengembang, pejabat badan pertanahan, pejabat dinas pekerjaan umum, bahkan menteri pun ada. Pantas, sudah berpengalaman.

5. Koruptor lempar jumrah

Budi berhasil mengorupsi dana bantuan sosial di lembaga yang dipimpinnya Rp 20 M. Dia pun pergi naik haji menggunakan uang korupsi.

Saat rukun melempari setan atau jumrah, Budi heran kenapa batu yang dilemparnya selalu kembali dan mengenai dirinya. Rasanya sakit juga.

Pada lemparan keenam, batu yang dilempar Budi kembali lagi mengenai kepalanya. Tiba-tiba bisikan keras terdengar di telinganya.

“Bung, sesama setan jangan lempar-lempar batu dong!”

6. Vonis koruptor lebih ringan dari pemerkosa

Seorang pejabat bernama Joni divonis 5 tahun penjara. Hakim juga memerintahkan menyita uang Rp 50 miliar yang menjadi bukti kejahatan Joni.

Joni tampak santai menghadapi vonis tersebut. Para wartawan pun menanyakan kenapa dia kelihatan tak bersedih.

“Vonis untuk saya lebih ringan dari pemerkosa. Memang uang bukti korupsi saya disita. Tapi kemarin saya baca hakim yang sama memerintahkan alat bukti pemerkosaan milik terdakwa disita negara. Nah, mendengar vonis itu, tentu vonis untuk saya lebih ringan, kan?” (merdeka)

Tinggalkan Balasan