Tulisan ini tidak semata-mata untuk menakut-nakuti, namun tak lain hanyalah sebuah pernyataan yang penulis alami dalam menjalani kaidah hidup yang penuh warna ini.
Tidak ada persahabatan tanpa kepercayaan,
dan tidak ada kepercayaan tanpa integritas.
Integritas adalah sebuah kemurnian karakter.
Semakin tinggi integritas dan prinsip kita,
semakin tinggi kepercayaan yang akan kita peroleh.
Covey mengatakan :
ā semakin jernih karakter kita,
maka semakin tinggi proaktif kita,
dan semakin besar pula komitmen kita pada sikap win-win
-semakin kuat pengaruh kita pada orang lain.
Kepercayaan adalah modal dasar suatu sinergi.
ā bersikaplah selalu jujur dan tulus
dalam membina hubungan sinergi dengan orang lain
Kawan sangat dibutuhkan dalam setiap keadaan, kawan merupakan media pengantar kesuksesan kita. Namun hati-hatilah dalam mencari kawan, kawan bukan sembarang kawan. Banyak kawan yang hanya berteman ketika dalam kesenangan tidak dalam kesusahan. Terkadang kawanlah yang mengantarkan kita pada kejayaaan. Perbanyaklah berkawan. Tapi..hati-hatilah kepada mereka.
Banyak kawan yang hanya manis di depan kita tapiĀ ketika di belakang dia bagaikan harimau lapar yang siap menerkam kita tanpa ampun. Banyak kawan yang akhirnya menjadi lawan. Apalagi kawan akrab yang banyak tahu tentang kita. Mereka dengan mudah mengubahĀ semuanya menjadi kebencian akibat ketidak selarasan ide, kekejaman akibat perseteruan, bahkan kalau perlu sebuah kutukan akibatĀ persaingan tak sehat.
Imam al-Ghazali melalui kitab Bidayahnya memberi pelajaran pada kitaĀ untuk selalu berhati-hati dalam bersahabat dengan teman karibnya, bahkan beliau menyeru untuk takut pada teman karib bagaikan ketakutan kita pada harimau.
Betapa tidak !, teman karib merupakan salah seorang yang banyak tahu tentang kehidupan kita. Karenanya, ketika mengalami keretakan dalam persahabatan, tidak menutup kemungkinan teman kariblah yang akan menggembarĀ gemborkan kejelekan kita yang beberapa lama telah menjadi rahasia.
Hati-hatilah dengan teman karibmu
Tindakan adalah manifestasi belajar,
sama seperti āiman tanpa kerja itu matiā
belajar tanpa tindakan bukanlah belajar.
(Klassikal)