Kesabaran Tubuh Kerontang

0
374

Kesabaran menjadikan seseorang mampu bertahan dalam menjungjung prinsipnya, meraih cita-citanya dan  menempuh jalan yang telah dirintisnya. Sabar bila dijalani sebagai mestinya akan mampu mengubah musibah menjadi karunia, tantangan menjadi peluang, hambatan menjadi kesempatan, keterbatasan menjadi anugrah.

Kesabaran bukanlah barang yang mudah di dapat. Akan tetapi ia membutuhkan latihan yang sangat panjang agar menjadi terbiasa. Hingga sifat itu benar-benar terpatri pada diri seseorang. Kehilangan kesabaran akan menimbulkan tekanan batin bagi seseorang.

Kemampuan mengatasi amarah adalah sebuah tanda kekuatan seseorang. Kesabaran bukanlah tanda kelemahan seseorang. Terlebih lagi jika seseorang mampu menuntaskan apa yang ingin ia capai. Rasulullah pernah bersabda, ”kekuatan itu bukanlah dengan kekerasan. Akan tetapi, kekuatan itu adalah orang yang dapat menguasai dirinya ketika diliputi amarah ”. Sifat seperti ini benar-benar telah meliputi diri Nabi saw., baik dalam perbuatan maupun ucapan. Demi ayah dan ibuku Rasulullah saw . adalah sosok manusia yang paling dapat menguasai dirinya ketika sedang marah.

Kesabaran tubuh kerontang

Jejek kaki mulai tampak

Mataharipun tersenyum

Mengikuti deras keringat penuh ketabahan

Itulah bunda yang setia mengayun dan menggerakkan hatinya

Hingga dia tampak seperti sekarang

Yang tegar menantang kehidupan

Dengan seringai aral penuh batu sandungan

Setelah remaja

Tak puas dengan sekitar

Ibunda menuntun mencari cahaya diatas cahaya

Membekali pengetahuan

Yang berselimutkan kesabaran dan ketabahan

Yang berbantal keikhlasan

Yang bersajadah amal sholeh

Yang berbaju ibadah, iman, dan takwa

Namun…

Aliran arus pengrusakan menggerogoti jantung negeri tercinta

Harapan bundapun meleset

Anak bangsa congkak

Sibuk dengan dunianya

Bunda mengelus dada dan berkata…

Kembalilah pada alammu anakku

Harapan itu nihil di rasa

Segumpal air raksa kepedihan tumpah

Membanjiri alas bunda berdo’a, bersujud, rukuk, lalu sujud lagi

Dengan merangkak kesakitan untuk berwudhu’

Bunda jalani dengan tenaga yang tersisa

Lalu terjatuh tak mampu menahan nafas

Yang semakin tipis

Dunia redup seketika

Bunda pergi tak tinggalkan pesan

Ratapan, kesedihan, kepedihan hilang seketika

Dipenghujung hidupnya

Dibawah langit biru..

Diatas tanah air nenek moyang

Anak datang dan berteriak lantang

”Hidupku telah sia-sia”

Marilah mulai sekarang kita Saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. karena menasehati dalam kebenaran dalam kesabaran adalah kewajiban yang dituntut oleh responsibilitas moral individual.

[Klassikal]

Jangan ukur seseorang dengan menghitung

berapa kali dia jatuh, ukurlah ia dengan beberapa  kali

dia sanggup untuk bangkit kembali.

Tinggalkan Balasan