Allah berfirman,
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. 3:104)
Media online merupakansuatu hal yang tak dapat kita pungkiri keberadaannya saat ini. Agar dakwah kita dapat berkembang jangkauannya, tentunya harus mengikuti jaman, bukan? Awalnya, media online hanya digunakan untuk para penyuka Internet saja dan tak digunakan untuk urusan dakwah. Namun sekarang, para pelaku dakwah, gak Cuma yang bergelar ustadz atau da’i juga sudah mulai mempertimbangkan media online.Media online (online media) adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website) internet.Media online adalah media massa ”generasi ketiga” setelah media cetak (printed media) –koran, tabloid, majalah, buku– dan media elektronik (electronic media) –radio, televisi, dan film/video.
Dakwah bisa dilaksanakan melalui media online. Karena itu, pada era sekarang dengan penguasaan teknologi informasi yang baik, da’i bisa memanfaatkan media online sebagai salah satu sarana dakwah dan tidak hanya berdakwah di mimbar saja. Para dai harus melek TI agar bisa menyebarkan dakwah melalui media online yang penggunanya setiap hari terus bertambah. Media online bisa menjadi salah satu media dakwah yang efektif mengingat pengguna media online di Indonesia cukup besar, sehingga dakwah melaui media tersebur sangat mungkin dilakukan. Semua media online bisa jadi media dakwah. Sebab semua penggunanya pasti membaca postingan dakwah tersebut.Jadi kecanggihan teknologi informasi bisa digunakan untuk dakwah dan jangan menjadi wadah untuk caci maki serta melihat gambar porno.
Betapa luar biasanya penyebaran informasi melalui media online/internet, terlebih melalui pemanfaatan jejaring sosial-media. Maraknya penggunaan situs pertemanan sebagai tempat untuk mempermudah komunikasi, menjalin relasi, serta menangkap dan menyebarkan informasi menjadi hal penting untuk diperhatikan sekarang ini. Jika tidak dapat memanfaatkan dengan baik sebuah media yang masih terbilang baru itu, maka sosial media juga tak jarang melahirkan dampak-dampak negatif dan merugikan penggunanya. Seperti permusuhan, adu domba, sarana penyebar kebencian, bahkan mendorong sebuah tindak kekerasan terjadi di dunia nyata. “Jejaring sosial-media di internet adalah semacam tempat berkumpul hampir setiap orang, dan yang dimaksud berkumpul adalah mempertemukan orang-orang, Pesan penting yang harus disebarkan demi redamnya sebuah konflik itu harus dikemas dengan baik, dibutuhkan sebuah penyampaian konten dan materi yang menarik, sehingga akan banyak orang yang terlibat untuk membaca dan menangkap pesan tersebut, dalam hal ini memang dibutuhkan sebuah akurasi, strategi, dan pembelajaran kasus yang mendalam, agar perjuangan itu tidak setengahsetengah Sebagian isi dari nilai-nilai kemanusiaan adalah melakukan upaya pembelaan dan perlindungan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan, masih banyak di luar sana saudara-saudara kita yang mengharap sebuah gerakan pembelaan dan perlindungan, dan yang paling mudah tapi sangat berdampak untuk kita lakukan sekarang ini adalah dengan memanfaatkan jejaring sosial di internet semacam ini,
Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan internet sebagai sarana yang ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh, baik melalui kursus tertulis maupun perkuliahan. Tentu saja ini menambah panjang daftar keuntungan bagi mereka yang memang ingin maju dengan memanfaatkan sarana internet.
Kekurangan Internet Sebagaimana hal-hal lain di dunia, internet selain menawarkan manfaat, juga menyimpan kerugian. Berlimpahnya informasi yang tersedia dari bermacam-macam sumber membuat para netters harus jeli dalam memilah-milah. Maklum, karena sifatnya yang bebas, maka tidak sulit bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memajang informasi yang menyesatkan, atau bahkan yang menjurus ke arah fitnah. Tidak semua informasi yang didapat melalui sarana internet terjamin akurasinya. Dalam hal ini, para pengguna internet sangat dituntut kejeliannya agar tidak terlampau mudah percaya terhadap informasi-informasi yang tidak jelas, baik sumber maupun kredibilitas penyedianya.
Oleh karena itu, untuk mengimbangi dan memfilter dampak negatif dari penggunaan internet/ media online maka harus dibarengi dengan nilai-nilai dakwah. Harus ada balance antara dampak negtif dan posuitif dalam penggunaan internet secara konten. Internet sebagaimana kita ketahui jangkauannya sangat luas dan bersumber dari berbagai pelosok dunia. Sehingga dengan demikian, melalui dakwah yang ditampilkan melalui media online ini diharapkan bisa mengimbangi nilai-nilai negatif yang berkembang di dunia maya. Wallahu a’lam.
Oleh : Rhoni Rodin