Mahasiswa di kenal memiliki idealisme gerakan aksi seperti yang seringkali menghiasi media cetak ataupun elektronik. Gerakan-gerakan yang mereka bangun memang kita butuhkan, namun lebih dari itu miansed dan pola pikir yang bertumpu pada akhlakul karimah adalah lebih utama dari sekedar demonstrasi dan bentuk gerakan lainnya. Karena di tangan mereka tergenggam arah bangsa menyongsong masa depan Indonesia sejahtera.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau yang sering di sebut PMII di bentuk bukan hanya untuk dunia fantasi dan mengumpulkan mahasiswa-mahasiswi yang suka hura-hura. Tetapi lebih dari itu PMII di bentuk sebagai dunia gerakan pemikiran-pemikiran ala ahlusunnah wal jamaah.
Pola gerakan yang di ajarkan PMII bukan hanya menitik beratkan pada gerakan aksi turun jalan, demonstrasi dan lain sebagainya. Sahabat-sahabati PMII bagaimana membangun kembali dunianya sebagai agen perubahan melalui pemikiran-pemikiran dan konsep yang diajarkan PMII. Konsep yang diajarkan PMII selalu relefan dengan zaman karena memang di bentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat Indonesia dan kaum nahdiyin pada khususnya.
Seperti sempat disinggung KH. Hazim Muzadi dalam konfrensi Internasional di PonPes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo pada tanggal 30 Maret 2014. “PMII dan HMI sekarang hanya lebih suka bakar ban di jalan” kampus seakan ditinggal tanpa diisi kegiatan keagamaan, akhirnya karena kosong, diisi oleh kelompok-kelompok lain yang jauh dari nilai-nilai ahlusunnah wal jamaah. Berangkat dari itulah,
Wahai, kaulamuda bangsa Indonesia, penuhilah masa depanmu dengan dunia gerakan-gerakan yang bersifat hablum minallah, hablum minannas dan hablum minal alam. Bakarlah semangatmu dengan idealisme pejuang kemerdekaan Indonesia. Karena di tanganmu tergenggam arah bangsa, di dalam benakmu sendi-sendi islam akan tegak, Islam ala ahlusunnah wal jamaah, islam ala Indonesia bukan islam yang hanya pandai mengkafirkan kelompok lain.
sumber gbr. nasional.news.viva, .ekowaloyoekonommuda,blogspot