Jangan Memilih Partai Islam

0
906

Suatu negara akan maju apabila memiliki pemimpin yang mau kerja keras dan adil terhadap rakyatnya. Selain itu, ketegasan dan kewibawaan juga perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Untuk menjadi pemimpinĀ  yang baik perlu dimulai dengan niat yang baik, kemudian diikuti dengan aksi yang baik.

Niat merupakan satu hal yang sangat penting. Seorang calon pejabat Negara yang niatnya untuk menciptakan keadilan danĀ  meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka ia akan mendapatkan nilai yangĀ  baik sejak ia melakukan proses, sekalipun ia tidak meraihnya.

Seseorang yang maju untuk menjadi calon pemimpin semata-mata ingin mengabdi pada Negara, itulah pemimpin yang diharapkan.Ā  Namun, jika niatnya hanya demi kepentingan pribadi atau kelompok, maka ia tidak pantas disebut pemimpin yang baik, meski dia telah sukses mensejahterakan kelompoknya.

Jabatan hanyalah sebagai media untuk meciptakan kesejahteraan secara merata. Oleh karena itu pemimpin harus mempermudah urusan rakyatnya, membela rakyat kecil dan mengontrol keadaan rakyatnya. Harus ada hubungan harmonis antara pemimpin dan rakyat. Pemimpin harus mengasihi rakyatnya. Jauhi sikap anarkis dan apatis.

Nabi menyatakan tentang pemimpin yang baik adalah: 1. Ketika mengambil keputusan harus dengan musyawarah, 2. Sikap lemah lembut dan membela rakyat kecil, 3. Mencintai orang lain sebagaimana mencintai dirinya sendiri, 4. Merasa berat dengan penderitaan rakyat, 5. Berkeinginan keras untuk mensejahterakan rakyat, 6. menebarkan kasih sayang, 7. Mendahulukan kepentingan orang banyak dan lain-lain.

Dalam pernyataan Nabi di atas, jelas bahwa pemimpin tidak berpihak kepada siapapun kecuali hanya kepada rakyat. Tentu, yang namanya rakyat tidak mecakup ā€“khususnya di Negara ini- hanya orang-orang Islam saja. Negara yang memiliki banyak ragam manusia, baik dari sisi etnis, budaya, suku, dan agama, harus disikapi secara adil.

Partai yang berlabel islam jangan hanya mementingkan rakyat yang beragama Islam saja. Prinsip keadilan harus menjadi sistem sekaligus sikap dan prilaku. Negara yang maju, aman, baik, dan bermoral baik, tidak tergantung agamanya, melainkan bergantung pada karakter pemimpinnya. Meskipun dia Islam tapi karakter dan prilakunya berengsek, buat apa memilih dia, lebih baik memilih pemimpin yang berkarakter dan berperilaku baik meski dia non Islam. Ibnu Khaldun menyatakan:

ŲŖŲØŁ‚Ł‰ Ų§Ł„ŲÆŁˆŁ„Ų© Ų§Ł„Ų¹Ų§ŲÆŁ„Ų© ŁˆŁ„Łˆ ŁƒŲ§Ł†ŲŖ ŁƒŲ§ŁŲ±Ų©Ā Ā  ŁˆŲŖŁŁ†Ł‰ Ų§Ł„ŲÆŁˆŁ„Ų©Ā  Ų§Ł„ŁŲ§Ų¬Ų±Ų© ŁˆŁ„Łˆ ŁƒŲ§Ł†ŲŖ Ł…Ų³Ł„Ł…Ų©

ā€œNegara yang adil akan kekal sekalipun ia kafir, dan Negara yang korup akan hancur sekalipun ia islamā€

Ų§Ł†Ł…Ų§ Ų§Ł„Ų§Ł…Ł… Ų§Ł„Ų§Ų®Ł„Ų§Ł‚ Ł…Ų§ŲØŁ‚ŁŠŲŖ ŁˆŲ§Ł† Ł‡Ł…ŁˆŲ§ Ų§Ų®Ł„Ų§Ł‚Ł‡Ł… Ų°Ł‡ŲØŁˆŲ§

ā€œSuatu bangsa akan kekal sepanjang akhlaqnya bagus, dan jika mereka moralnya musnah, maka hancurlah merekaā€

Tinggalkan Balasan