Seribu Tahun Indonesia, Diawali Satu Menit di TPS

0
832

Pesta demokrasi laksana perusahaan yang memproduksi pemimpin-pemimpin bangsa. Perusahaan tersebut juga digerakkan oleh mesin, yang terdiri dari hardware dan software. Hardwarenya adalah semua manusia yang terlibat di dalamnya, sedangkan softwarenya adalah hukum dan undang-undang yang menaunginya.

Para pemimpin yang dipilih oleh rakyat menentukan Indonesia di masa akan datang. Maka diawali 5 menit di TPS (Tempat Pemungutan Suara) menentukan arah masa depan Indonesia sebagai warisan pada anak-cucu kita nanti.

Namun, seiring terkikisnya kedewasaan demokrasi di Indonesia, banyak para calon pemimpin Indonesia mencedrai proses demokrasi dengan cara kotor hingga rakyat memilih golput dari sekedar mencari pemimpin yang tidak jelas. Banyak pihak yang menyatakan peningkatan angka golput dari tahun ke tahun disebabkan kualitas partai dan calon legislator atau calon presiden yang tidak baik. Keadaan tersebut membuat warga tidak antusias untuk memberikan hak suaranya.

Keterjangkauan TPS serta bantuan bagi yang sakit, hamil, dan lanjut usia menjadi faktor utama yang perlu dijembatani. Selanjutnya, kelompok pemilih muda punya perilaku pemilih yang cenderung tidak bisa disamaratakan dengan perilaku pemilih terdahulu. Dalam sejumlah studi mereka punya kecenderungan untuk lebih kritis dan tak mustahil pula apatis. Padahal pemilih muda adalah penentu masa depan Indonesia yang harus dibekali bekal pendidikan politik demokrasi.

Tinggalkan Balasan