Keindahan cinta membuat sang pecinta rela melakukan apa yang menjadi kesenangan belahan jiwanya. Cinta tidak sekedar kata yang terangkai dalam susunan kalimat berbingkai paragraf yang indah. Lebih dari itu, cinta sejati berbalut kesetiaan di setiap hela nafas dan denyut nadi sang pecinta. Tanda-tanda pecinta diantaranya:
Pertama: Mengikuti dan mengamalkan sunnah Rasul, mengikuti perkataan dan perbuatan beliau, menjalankan perintah dan menjauhi larangan beliau, dan bertatakrama dengan tatakrama Rasul dalam setiap keadaan, serta mendahulukan apa yang beliau syariatkan mengalahkan kepentingan hawa nafsu dan keinginan pribadinya.
Kedua: Sering mengingat dan menyebut-nyebut Rasulullah SAW. disertai dengan pengagungan, menampakkan kekhusyu’an ketika menyebut atau mendengar nama Rasulullah SAW.
Ketiga: Mencintai orang yang mencintai Rasulullah SAW, termasuk ahlul bait (keluarga Rasul), dan para sahabat Muhajirin dan Anshar, serta membenci orang membenci dan menghina mereka. Rasulullah SAW bersabda dalam masalah Hasan dan Husein:
مَنْ أَحَبَّهُمَا فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمِنْ أَحَبَّنِي فَقَدْ أَحَبَّ اللَّهَ وَمَنْ أبْغَضَهُمَا فَقَدْ أَبْغَضَنِي وَمَنْ أَبْغَضَنِي فَقَدْ أَبْغَضَ اللَّهَ
“Barang siapa mencintai keduanya, maka ia benar-benar mencintaiku. Dan barang siapa mencintaiku, maka benar-benar mencintai Allah. Dan Barang siapa membenci keduanya, maka ia benar-benar membenciku. Barang siapa membenciku, maka benar-benar telah membenci Allah SWT”.
Keempat: Mencintai al-Qur’an, menggunakannya sebagai petunjuk, dan berakhlak dengan al-Quran, serta selalu membacanya.
Kelima: Bersikap lemah lembut dan mempunyai kasih sayang kepada umat Rasulullah, memberi mereka nasehat dan berusaha dalam memberikan kesejahteraan mereka dan menghilangkan mara bahaya dari mereka, seperti halnya Rasulullah SAW yang mempunyai kasih sayang kepada orang-orang yang beriman.
Keenam: Bersikap zuhud di dunia, dan bersahaja dalam hidup. Rasulullah SAW bersabda kepada Abi Sa’id Al-Khudzri:
إنَّ الْفَقْرَ إِلَى مَنْ يُحِبُّنِي مِنْكُمْ أسْرَعُ مِنَ السيْلِ مِنْ أَعْلَى لوادى أَوِ الْجَبَلِ إِلَى أَسْفَلِهِ
“Sesungguhnya sifat fakir lebih cepat bagi orang yang mencintaiku dari pada air bah yang mengalir dari atas menuju lembah, atau dari atas gunung”.
Kalau sudah memiliki tanda-tanda dan JALAN seperti itu, diharapkan sang pecinta bisa melihat walaupun hanya sekejap dalam mimpi. Berokallah…