Mental cengeng adalah sifat pribadi yang takut akan sesuatu. Ketika orang menjadi orang memiliki mental cengeng, jadi penguasa, penguasa cengeng, jadi pemimpin, pemimpin cengeng. Kepribadian cengeng akan membahayakan bila mereka menjadi seorang pemimpin karena selalu takut menatap hari esok menghadapi kemungkinan buruk yang akan merengkuhnya.
Takut miskin misalnya, maka dengan segala upaya termasuk menjadi koruptorpun dia lakukan demi persiapan pasca dia lengser menjadi pemimpin. Takut miskin karena ber infak atau bershodaqoh kepada sesama.
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Qs Al-Baqarah 268).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan”, maksudnya: setan menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.
Sedangkan ayat “Dan menyuruh kamu berbuat buruk”, maksudnya: bersama larangannya kepada kalian dari berinfak karena takut miskin, setan menyuruh kalian dengan kemaksiatan, perbuatan dosa, keharaman, dan menyalahi perintah yakni Allah Ta’ala.
Oleh karena itu mari buang mental cengeng kita terutama selektiflah memilih pemimpin untuk masa depan bangsa Negara dan agama.