Sinopsis Buku “Ketika Cinta Berwujud Hidayah”

0
942

Buku ini memuat cerpen tentang bagaimana menyikapi cinta yang dijAlin sebelum akad sesuai moral kehidupan, logika yang sehat, dan tentu mengikuti aturan Agama. Insyaallah, cerita-cerita yang termuat dalam buku ini akan menjadi teladan bagi kita semua, untuk bisa menjalani cinta -sebelum akad- dengan positif. Ketika cinta dijalani secara positif, kita akan mampu mewujudkan cinta sebagai hidayah, kemudian kita pun meraih cinta yang diridhai Allah. Amin…

Sinopsis

“Masih ada saja di zaman seperti sekarang perempuan yang begitu menjaga dirinya seperti dia. Tidak salah memang aku telah memilihnya sebagai pelabuhan hatiku. Memang benar apa yang telah disampaikan oleh Meta. Dia bukan seorang yang pantas dijadikan pacar, tapi dia lebih pantas dijadikan sebagai seorang istri yang shalehah dan ibu bagi anak-anakku kelak”

###

“Jika kau mencintai seseorang yang belum halal untukmu, cukup serahkan hatimu kepada-Nya dan biarlah Dia menyelesaikan kisah cintamu dengan tangan-Nya. Rindumu harus kamu bungkam dengan doamu, cintamu harus kamu tahan dengan diammu”

###

Maafkan aku, karena waktu itu aku telah memintamu untuk menjadi kekasihku yang belum halal. Kusimpan rasa ini bertahun-tahun. Aku tidak berani lagi untuk berbicara padamu setelah aku menerima surat tersebut. Azra, aku mencintaimu karena Allah dan karena agama yang ada padamu. Tapi jika engkau tidak merasakan hal yang sama, aku ikhlas untuk melepaskanmu. Meskipun aku sendiri harus belajar bagaimana mengikhlaskan engkau”, jelas Hudzar sambil mengusap air mata Azra.

### 

Jika mencintai pasti tidak akan berani untuk melukai. Jika mencintai pasti tidak akan berani menyakiti. Jika mencintai karena Allah maka ia tidak akan mengajak orang yang dicintainya untuk mengundang murka Allah.

### 

‘Astaghfirullah’, aku bergegas mengucap istighfar. Tak seharusnya aku memulai api di hatiku. Aku tak ingin mengotori hatiku untuk kedua kalinya. Aku ingin hati ini benar-benar bersih dan menjaga cinta-Nya. Aku ingin cinta-Nya lah yang menuntunku untuk menemukan pendamping hidupku.

###

Andara melipat kertas itu. Air matanya mulai menetes. Tapi dia tersenyum bahagia. Mungkin Allah mengirimkan Faro hanya untuk merubah hidupnya. Tidak untuk menjadi cinta sejatinya, yang bisa dimiliki. “Maafkan aku YaAllah, telah melangkahi takdirMu sehingga aku merasa sakit seperti ini. Tapi aku sangat bersyukur pada-Mu telah Engkau kirimkan seseorang yang bisa menarik hamba dari kelamnya hidup. Sehingga aku bisa kembali pada jalan-Mu”, ucap Andara dalam hati. Dia sangat yakin bahwa apapun yang Allah takdirkan, adalah yang terbaik untuk hidupnya.

###

Lagi-lagi wajah pria yang dulu aku kira akan menjadi imamku muncul dalam lamunanku. Teringat jelas betapa tegasnya dia saat berbicara dengan orang tuaku untuk memintakku menjadi Istrinya. Rona wajahku berseri saat menyaksikan orang yang aku cintai menyatakan niat tulusnya untuk menjadikan aku pendamping hidupnya. Aku merasa ada cahaya yang begitu terang jatuh dalam hatiku. Sinar itu membias masuk dalam lorong-lorong kalbu, menepis semua keraguan, dan mengantarkan jiwa pada keyakinan yang hakiki.

### 

Jadilah bunga mawar berduri di tengah lautan sehingga tak sembarang kumbang yang menghisap madu manismu.

###

Bukannya aku tak menghargaimu, tapi aku ingin sekali menujukan cintaku pada yang berhak. Aku hanyalah manusia biasa yang masih labil dengan keimananku, tak jarang imanku turun. Aku hanya ingin berusaha dan mempertahankan bagaimana seharusnya menjadi seorang hamba yang mengikuti semua aturan Tuhannya. Aku tidak ingin cintaku dengan-Nya rusak oleh cinta duniawi, yaitu cinta lawan jenis yang tidak diperbolehkan dalam salah satu aturan dari serangkaian aturan-Nya.

###

Memang, rasa cinta dalam hati itu fitrah setiap insan. Tetapi bukan berarti kita bebas mengungkapkan perasaan itu kepada siapa saja.

###

Bukannya aku tidak menghargai atau mempermainkan dirimu tetapi selama ini hatiku merenung. Dalam alam sadarku mengatakan aku adalah orang yang rugi jika tidak mengatakan “YA” padamu. Tetapi di sisi lain, alam bawah sadarku mengatakan, “Tunda dulu, hal kecil itu dapat mempengaruhi hidupmu. Apakah kamu rela hidup kalian tidak berjalan mulus? Hanya kerena hal yang sesungguhnya bisa dihindari.” Cowok SMA berlesung pipi itu sebenarnya baik, santun, berprestasi juga dari keluarga yang bisa dikatakan dihormati sekitar. Tidak susah kata “Ya”itu dikatakan untuk menerima cintanya. Namun bukan hal yang bijak apabila “Ya” itu terucap, kata kakak dalam hatinya.

###

“Semua ada waktunya, sekarang bukan saatnya untuk itu, sekarang kita harus fokus pada hal-hal yang membuat kita sukses di masa depan, dan menghindari maksiat bisa mempercepat kita sukses.”

###

“Tapi jodoh kita sedang dipingit sama Allah supaya kita bisa merasakan indahnya keajaiban Allah pada waktunya”,

###

Umi dari kejauhan menitikkan airmatanya, “Anakku, akan membangun istananya dengan gadis yang shalehah, iapun bertambah shaleh setelah berkali-kali melihat keshalehahan Mutiara.

###

Asfa tersenyum menatap Mutiara penuh arti, namun lekas-lekas menunduk karena tahu belum saatnya untuk bisa melepas unek di kalbu. Belum saatnya, sampai tiba waktunya nanti dipelaminan. Pasti akan lebih indah tak terbayangkan lagi nantinya.

###

“Lalu kenapa kamu mo tunangan dengan perempuan yang ketiga itu, yang keadaan hidupnya seperti itu?”, tanya Alaik heran. “Aku pun juga tidak mengerti, Laik. Ini permintaan hatiku, meski logiku menentangnya.” Jawab Faris kebingungan.

 

Tinggalkan Balasan