Surabaya, Cyberdakwah — Sebagai wujud solidaritas, takmir Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya menggelar shalat ghaib untuk korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, khususnya korban yang beragam Islam. Shalat ghaib dilangsungkan usai pelaksanaan Shalat Jum’at di masjid terbesar di Jawa Timur ini, (2/1/2015).
Usai pelaksanaan shalat ghaib, Humas Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, H Helmy M Noor menandaskan bahwa sudah sepatutnya shalat itu dilaksanakan. “Ini panggilan sebagai sesama muslim yang diperintahkan untuk memupuk ukhuwah islamiyah,” katanya kepada Cyberdakwah.
Bagi alumnus Universitas Darul Ulum Jombang Jawa Timur ini, musibah jatuhnya pesawat AirAsia yang memakan korban hingga ratusan nyawa hendaknya menjadi media untuk meningkatkan ukhuwah. “Musibah yang dirasakan umat Islam di belahan penjuru manapun pada hakikatnya adalah musibah bagi kita sendiri,” tandasnya.
Karena dalam pandangannya, antara muslim yang satu dengan muslim yang lain ibarat satu tubuh. “Bahkan ilustrasi menarik telah disampaikan Nabi bahwa kalau ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh yang lain juga turut merasakan,” terangnya.
“Karena itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap penderitaan dan musibah yang menimpa korban, maka shalat ghaib dilangsungkan di masjid ini,” ungkapnya. Dan tradisi shalat ghaib sudah menjadi kebiasaan bila ada permintaan dari sebagian jamaah yang berkenan untuk dishalati. “Namun untuk musibah kali ini adalah inisiatif dari takmir masjid,” ungkapnya.
Dan dalam pantauan, sejumlah jamaah Shalat Jum’at sangat antusias melangsungkan shalat ghaib dengan penuh khidmat. Rata-rata jamaah enggan beranjak dan mengikuti prosesi shalat ghaib yang dilanjutkan dengan doa demi para korban pesawat naas tersebut.
Salah seoramg jamaah terlihat khusyuk dan berharap agar proses evakuasi korban pesawat AirAsia dapat berjalan dengan lancar. “Meskipun terkendala cuaca yang kurang bersahabat, kami berharap semuanya akan berjalan sesuai harapan,” kata Muhammad Iqbal, salah seorang jamaah dari Surabaya. (s@if)