Jombang, Cyberdakwah — KH Abdul Aziz Masyhuri yang dikenal sebagai salah seorang kiai dokumentator bertekad menyelesaikan buku saat Muktamar ke 33 NU mendatang. Buku tersebut tidak hanya membincang Aswaja An-Nahdliyyah, juga isu kekinian dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Kepada sejumlah media, koordinator penulisan buku berjudul “Hakikat Aswaja Nahdliyyah” Yusuf Suharto menjelaskan bahwa nantinya buku akan diawali dengan penjelasan keberadaan NU dan pesantren sebagai pelopor dan pengamal Aswaja. “Itu adalah materi pembuka dalam buku tersebut,” kata Ustadz Yusuf, sapaan akrabnya, Sabtu (21/2).
Materi berikutnya dari buku yang dikerjakan oleh sekitar 9 santri senior dan dosen muda sejumlah kampus di Jombang Jawa Timur ini adalah definisi dan konsep dari ahlun, sunnah, jamaah serta al-firqah an-najiyah.
Profil para pelopor Aswaja seperti Imam Asy’ari, Imam Abu Manshur al-Maturidy juga disampaikan pada buku tersebut. “Tidak berhenti pada profil dan pendapat kedua tokoh itu, juga para sahabat dari keduanya,” terang Direkur PC Aswaja NU Center Jombang ini. Nama-nama seperti Al-Juwayny, al-Ghazaly, al-Baqilany dan ar-Razy yang nota bene sebagai rekan dekat dari Abu Hasan al-Asy’ari juga disertakan. Demikian juga para ashhab Abu Manshur al-Maturidy di antaranya at-Thahawy, serta an-Nasafy, turut ditampilkan, lanjutnya.
Lingkup Aswaja yang meliputi tauhid, fikih, dan tasawuf juga dibahas secara mendalam pada bagian berikutnya dari buku tersebut. “Bedanya, kami akan mencari kitab yang secara jelas menyatakan bahwa hakikat dari ajaran Aswaja dalam ketiga aspek tersebut menggunakan standar kitab yang dibenarkan, tidak hanya klaim beberapa tokoh,” tandas alumus Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel ini.
“Bagaimana perjalanan Aswaja secara umum dari masa nabi, sahabat, tabiin, tabiit tabiin hingga saat ini adalah keunggulan dari buku ini,” katanya sembari promosi. Pelacakan terhadap kemunculan awal istilah Ahlissunnah wal Jama’ah juga menjadi kajian menarik bila ditemukan kitab pembenarnya, lanjutnya.
Mengapa juga sejumlah kelompok dinyatakan berada di luar Aswaja dan siapa saja kelompok tersebut, juga dibahas meskipun tidak terlampau panjang. “Seperti apa itu Syiah, Khawarij, Qadariyyah, Muktazilah, Murjiah, Wahabi, Liberalhingga Jabbariyah turut menjadi objek penulisan buku ini,” kata bapak dua anak ini.
Yang juga tidak ketinggalan adalah keberadaan NU dan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. “Tema-tema kekinian turut menjadi perhatian buku ini seperti NU dan demokrasi, Pancasila, HAM, budaya, hingga pandangan NU terhadap bentuk negara,” ungkapnya.
Buku yang diperkirakan berjumlah 300 halaman tersebut prinsipnya hadir sebagai persembahan KH Abdul Aziz Masyhuri dan anak muda NU dalam perhelatan Muktamar yang akan berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Agustus mendatang di Jombang.
“Kita harus memberikan oleh-oleh berharga bagi para muktamirin yang datang tidak hanya dari sejumlah kota di Indonesia, juga mereka yang datang dari berbagai penjuru dunia,” harap Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aziziyyah Denanyar Jombang ini. (s@if)