Jombang, Cyberdakwah — Pesantren Tebuireng berduka. Innalillahi waiina ilaihi raji’un. Salah seorang kiai sepuh dan satu-satunya yang tersisa dari guru sepuh di pesantren legendaris ini, KH Ishaq Latief (70) wafat, Jum’at (27/2/2015) siang. Kiai Ishaq, sapaan akrabnya sempat dirawat di RSUD Jombang Jawa Timur, Kamis malam (26/2/2015).
Informasi yang dihimpun laman ini, kiai yang dikenal sebagai pakar ilmu Bahasa Arab itu wafat sekitar pukul 11.30 Wib atau sebelum Shalat Jumat. Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Salahudin Wahid (Gus Sholah) saat dihubungi membenarkan kabar meninggalnya kiai sepuh tersebut. “Benar, beliau wafat sebelum Sholat Jumat tadi,” kata adik kandung Gus Dur ini, Jumat (27/2/2015) siang.
Gus Sholah mengatakan, Kiai Ishaq Latif dimakamkan keluarga besar pesantren. “Dimakamkan di Tebuireng,” singkatnya.
Alumni Ponpes Tebuireng, Jombang, H Fawaid Abdullah mengatakan selama hidupnya, Kiai Ishaq Latief hanya mengabdikan diri untuk nengajar di pesantren yang didirikan oleh KH Hasyim Asyari tersebut.
“Beliau, semasa hidupnya mengabdi mulang di Pesantren Tebuireng, sudah ribuan santri yang beliau gembleng dan cetak menjadi “orang sukses” berkat keikhlasan, ketulusan dan kesabaran beliau,” kata H Fawaid yang diposting di akun facebooknya.
H Agus M Zakki, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Masyruriyah Cukir menandaskan bahwa suatu ketika pernah berbincang dengan almarhum.
“Saya sempat bertanya pada usia berapa panjenengan mondok kiai?” kata Gus Zakki, sapaan akrabnya. Tidak dinyana KH Ishaq Latief menjawab bahwa beliau mondok di Tebuireng sekitar umur 13 hingga 15 tahun.
“Jika beliau wafat pada usia 75 tahun, maka Kiai Ishaq Latief lahir pada tahun 1940 dan masuk Pondok Tebuireng pada tahun antara tahun 1953 atau 1955,” katanya. Dan kalau pada usia 30 tahun beliau telah mengajar di Tebuireng, maka sebagian alumni Tebuireng mulai tahun 1970 hingga 2014 adalah murid beliau. “Berarti beliau mengabdi 44 Tahun untuk Tebuireng,” tandas Gus Zakki.
Sebelumnya, KH. Ishaq Latief tadi malam sekitar pukul 20.00 Wib dibawa ke UGD RSUD Jombang karena kondisinya kritis dan sempat tidak sadarkan diri.
Prosesi pemakaman Kiai Ishaq yang berada di pemakaman keluarga Pesantren Tebuireng dipadati para santri dan murid beliau dari penjuru daerah. (s@if)