Televisi Jangan Hanya Berburu Keuntungan Materi

0
402

Surabaya, Cyberdakwah — Hadirnya sejumlah televisi lokal di beberapa kota harusnya memiliki tanggungjawab dalam menyajikan acara yang bisa mendidik masyarakat. Keuntungan materi memang penting, namun jangan sampai melupakan niat dan komitmen suci saat awal pendirian televisi.

Hal inilah yang mengemuka pada kegiatan Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) yang berlangsung di Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur sejak 16 hingga 18 Februari. EDP merupakan pemaparan dari sejumlah televisi yang mengajukan ijin operasional.

Para tim penguji proposal yang diajukan sejumlah televisi lokal di Jawa Timur mempertanyakan komitmen ini pada acara yang berlangsung di Kantor KPID Jawa Timur, Jalan Ngagel Timur Surabaya tersebut.

Taufik Al-Amin MSi dari unsur akademisi misalnya mempersoalkan komitmen para pemohon ijin atas muatan lokal yang akan dikemas dalam acara televisi. “Bagaimana para pengelola bisa meyakinkan kami soal lokalitas acara yang akan ditayangkan di televisi?” kata dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri ini (18/2/2015).

Bagaimana pula mengemas muatan lokal yang ada dengan model acara yang bisa menarik pemirsa dan juga pengiklan. “Jangan sampai, lokalitas yang dijanjikan hanya berupa angan, dan jauh dari harapan,” terang mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Dokter Sutomo Surabaya ini.

Bagi pengurus PC Lazis NU Kabupaten Kediri ini, ketersediaan televisi lokal juga membawa pesan agar proses seleksi para pimpinan dan staf hingga karyawan juga menggunakan sumber daya manusia setempat. “Jangan sampai hanya berinvestasi dengan mengeruk keuntungan di kota dan kabupaten setempat, tanpa tidak memberdayakan kader terbaik di wilayahnya,” imbuhnya. Karena bila hal ini yang mengemuka, maka tidak menutup kemungkinan yang akan terjadi adalah kesenjangan.

Jangan sampai melihat sebelah mata potensi SDM yang ada di sejumlah kota dan kabupaten. “Masih banyak tenaga potensial yang dimiliki putra daerah sehingga dapat dioptimalkan bagi televisi lokal setempat,” terangnya. Sehingga keberadaan televisi lokal yang berinvestasi di berbagai wilayah justru akan mengurangi ekses urbanisasi.
Komitmen kedaerahan dari mulai mengeksplorasi nilai lebih aspek sosial, budaya, ekonomi dan hal lain dari daerah setempat adalah hal yang harus menjadi kata kunci bagi beroperasinya televisi di berbagai wilayah. Yang tidak kalah penting adalah memberdayakan para tokoh lokal baik agama dan masyarakat sehingga bisa memberikan nuansa berbeda dari media nasional yang lebih banyak mengekspos orang di ibu kota.

“Barangkali inilah yang harus kita apresiasi dari keinginan para pemohon ijin siaran televisi lokal di Jawa Timur,” pungkas Taufik.
EDP diselenggarakan KPID Jawa Timur dengan menghadirkan puluhan pemohon ijin televisi lokal. Mereka harus meyakinkan para tim penguji yang dari unsur akademisi, dinas komunikasi dan informasi serta balai monitoring Jawa Timur, termasuk para komisioner dari KPID sendiri. Tampak hadir pemberi masukan dari PWNU dan Forum Masyarakat Peduli Media (FMPM) Jawa Timur. Usai EDP, berkas permohonan diajukan ke Jakarta untuk mendapat ijin operasional. (s@if)

Tinggalkan Balasan