5 Hal yang Dilupakan Kaum Muslimin Saat di SPBU
1. Cerdaslah dalam melihat barisan antri dan karyawan SPBU-nya.
Ambil contoh. Misalkan ada 2 karyawan SPBU yang melayani. Karyawan A barisan antrinnya 2. Karyawan B barisan antriannya cuma 1, maka pilihlah yang B.
Pun jika sama 1 baris, telitilah betapa jumlah orang yang antri. Incarlah yang sedikit.
Kalau tetap sama, carilah karyawan SPBU yang laki-laki. Bukan yang wanita.
Waktu bagi kaum muslimin itu sangat berharga. Jangan sia-siakan di antrian yang lama.
2. Matikan mesin motor saat antri. Jangan sampai boros bensin lagi. Apa susahnya Anda dorong sedikit demi sedikit?
3. Jangan pernah berkata saat mengisi, “Kasih full tangki!”
Mengapa?
Rawan tidak ada kembaliannnya. Misalnya saat mengisi full tangki Rp 24.350. Kita memberinya Rp 25.000. Apakah akan ada kembalian yang sesuai hasil kalkulasi? Silahkan jawab sendiri.
Mungkin Anda berkata, “Sedekahkan saja!”
Hey, ini bukan Bab Sedekah atau tidak. SPBU pun bukan panti asuhan yang Anda merasa iba untuk menyedekahinya.
Tapi, ini adalah amanah dalam transaksi jual beli, hemat dalam harta, dan keadilan.
Lebih baik Anda menaksir berapa liter. Atau dengan nominal uang untuk mengisi.
4. Berdzikir saat antri di SPBU.
Daripada Anda melamun, apalagi memandang apa yang diharomkan (seperti lawan jenis). Maka manfaatkan dengan membaca dzikir. Seperti membaca Surah al Ikhlas 10x, maka ganjarannya akan dibangunkam rumah di surga. Dll. Silahkan baca di buku-buku bab dzikir.
5. Jika selesai isi bensin, mohon jangan nyalakan mesin di tempat itu.
Mengapa?
Ada yang antri di belakang. Alangkah bagusnya jika di dorong dulu beberapa meter. Antrian di belakang pun maju. Maka silahkan nyalakan motor.
Barokallohu fikum.
Oleh : Abu Hanin