“6T” Memuliakan Al-Qur’an

0
891

“6T” Memuliakan Al-Qur’an

Adapun cara kita memuliakan Al Qur’an adalah sebagai berikut:

1. Tasdiq, artinya mengimani atau membenarkan Al Qur’an. Setiap ayat dalam Al Qur’an wajib kita imani dan gak boleh ada keraguan sedikitpun. Kebenaran Al Qur’an sudah dijamin, sebagaimana firman Allah yang tercantum di dalam Al Qur’an itu sendiri.

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 2)

Dan demikian (pulalah) Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran). Maka orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka Al Kitab (Taurat) mereka beriman kepadanya (Al Quran), dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekkah) ada yang beriman kepadanya. Dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat kami selain orang-orang kafir” (QS. Al Ankabut: 47).

2. Tilawah dengan baik dan benar. Sesuai firman Allah: “…Dan bacalah Al Quran itu dengantartil” (QS. Al Muzzammil: 4). Yang dimaksud tartil disini adalah membaca Al Qur’an secara benar, mengikuti kaidah-kaidah tajwid yang benar. Agar bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar memang butuh proses, tinggal kita, mau mempelajarinya dengan serius atau gak.

3. Tadabbur, artinya mengkaji, memahami dan mempelajari isinya. Allah berfirman: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran” (QS. Shaad: 29). Penting dan wajib bagi kita mempelajarinya agar dapat mengamalkan dan memahami hukum-hukum di dalamnya, sehingga dapat kita ikuti dan terapkan dalam kehidupan.

4. Takdiq, maksudnya adalah mengamalkan. Al Quran harus dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman hidup kita, untuk itu, harus diamalkan dalam kehidupan kita. Allah SWT berfirman:

Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat” (QS. Al An’aam: 155)

“…Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri” (QS. An nahl: 89).

Pengamalan dari isi Al Qur’an ini, wajib kita lakukan dalam segala aspek kehidupan.

5. Tabligh, yaitu mendakwahkannya. Sesuai Firman Allah SWT: “…Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada merekadan supaya mereka memikirkan” (QS. An Nahl: 44). Rasul bersabda: “Dan sebaik-baik diantara kalian ialah yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari).

6. Tahfizh, artinya menghafalkannya. Menghafal Al Qur’an secara keseluruhan hukumnya fardhu kifayah. Namun menghafal sebagian, hukumnya fardhu ‘ain. Saking pentingnya akan hal ini, sampe-sampe sahabat Umar bin Khaththab ra pernah berkata pada Abu Bakar ra: ”Mayoritas korban perang Yamamah adalah para penghafal Al Qur`an. Dengan gugurnya mayoritas penghafal Al Qur`an, maka aku khawatir sebagian besar Al Qur`an juga akan hilang”.

Para penghafal Al Qur’an juga memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana dalam hadist: “Dan telah mengabarkan kepada kami Ibnu Al Mubarak telah mengabarkan kepada kami dari Al Awza’iy dari Az Zuhriy dari Jabir bin ‘Abdullah ra, bahwa Nabi Saw berkata tentang mereka yang gugur dalam perang Uhud, “Siapakah diantara mereka yang lebih banyak mengambil hafalan Al Qur’an”. Bila Beliau telah diberi tahu kepada salah satunya, maka Beliau mendahulukannya sebelum temannya yang lain” (HR. Bukhari).

Sobat, Itulah cara-cara memuliakan Al Qur’an yang disingkat menjadi “6T”, semoga kita termasuk orang-orang yang memuliakan Al Qur’an.

Sumber : Gaul Fresh

Tinggalkan Balasan