Asah Kemampuan Ilmu Falak, LFNU Jatim Gunakan Kitab ad-Durrul Aniq

0
832

Pasuruan, Cyberdakwah — Seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, peristiwa gerhana bulan benar-benar terjadi. Berdasarkan pengamatan Pengurus Wilayah Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (PW LFNU) Jawa Timur, gerhana bulan mulai bisa disaksikan di Pasuruan, sesaat setelah tenggelamnya matahari pada Sabtu (4/4/2015).
Pada kesempatan tersebut, PW LFNU Jatim melakukan observasi atau pengamatan langsung bersama ratusan peserta pendidikan dan latihan (diklat) hisab gerhana bulan yang datang dari berbagai kota, perwakilan pesantren dan Kementerian Agama serta dosen ilmu falak dari berbagai perguruan tinggi di Jatim. Kegiatan dilaksanakan di halaman gedung Rusunawa Pondok Pesantren Ngalah Sengonagung, Purwosari, Pasuruan.
“Sebelum shalat Maghrib kami sempat kecewa karena cuaca mendung serta gelap. Apalagi ada kabar bahwa di Malang dan Bojonegoro turun hujan,” kata H Shofiyulloh, ST, MSI, Ketua PW LFNU Jatim yang memandu kegiatan observasi. Tapi setelah jamaah shalat Magrib, seberkas cahaya mulai tampak dan semakin lama kian jelas, lanjutnya.
Selain melakukan pengamatan dengan mata telanjang, PW LFNU Jatim juga menyiapkan teropong bintang dan sejumlah kamera serta video recorder untuk merekam pergerakan gerhana secara detail. Data rekaman itulah yang digunakan sebagai salah satu basis analisis untuk mencocokkan hasil perhitungan gerhana dari berbagai sistem ilmu hisab. “Saya kira kalau menggunakan alat bantu digital seperti ini, akurasinya lebih jelas,” kata Gus Shofi, sapaan akrabnya. Sebab pengamatan gerhana bulan dengan mata telanjang lebih sulit daripada gerhana matahari akibat lemahnya cahaya yang tampak, lanjutnya.
Setelah gerhana bulan berlangsung lebih dari separuh, para peserta kemudian melaksanakan shalat gerhana berjamaah yang dipimpin Gus Shofi. “Gerhana adalah media syiar Islam, karenanya kita disunnahkan shalat gerhana,” ungkapnya. Dan kejadian tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk mengoreksi sistem ilmu hisab yang akurasinya paling dekat dengan kenyatan, tambah Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda 4 Kepanjen Malang ini.
Sebelum pengamatan dilakukan, PW LFNU Jatim memaparkan materi hisab gerhana bulan kepada para peserta. Kegiatan diklat dimulai sejak Jum’at (3/4) petang dengan menggunakan kitab ad-Durrul Aniq karya KH Ahmad Ghozali AF dari Sampang Madura. Sedangkan narasumber yang hadir adalah H Abdoel Moeid ibnu Zahid (Gresik).
Saat acara pembukaan, tampak hadir KH Romadlon Chotib (Wakil Katib PWNU Jatim), Rais PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Abdurrahman Syakur, Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Shonhaji Abdusshomad dan KH Sholeh Bahruddin selaku Pengasuh Pesantren Ngalah. (s@if)

Tinggalkan Balasan