::: Ikhlas :::
Tanda Ikhlas di antaranya :
Dipuji tidak terbang …
Dicaci tidak tumbang …
Dipuji tetap semangat …
Tidak dipuji tetap semangat. ..
Dicela tetap semangat …
Intinya, beramal 100% untuk Allah dan tidak terpengaruh penilaian manusia.
Memang amat sangat sulit, tapi bisa – Insya Allah –
kalau kita mengupayakannya.
Tanda tidak ikhlas di antaranya :
Dipuji tambah semangat …
Tidak dipuji kurang semangat …
Dicela patah semangat …
Seorang hamba tidak akan bisa selamat dari godaan syaitan
kecuali orang-orang yang ikhlas saja,
sebagaima firman Allah subahanahu wa taāala yang mengkisahkan tentang iblis :
āIblis menjawab, ‘Demi kekuasaan Engkau !
Aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali para hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.ā
(Qs. Shaad : 82-83)
Orang yang ikhlas adalah orang yang beramal karena Allah subahanahu wa taāala semata dan mengharapkan kebahagiaan abadi di kampung akhirat,
hatinya bersih dari niat-niat lain yang mengotorinya.
Ikhlas adalah amalan yang berat karena hawa nafsu tidak mendapatkan bagian sedikit pun, namun kita harus selalu melatih diri kita sehingga menjadi mudah dan terbiasa untuk ikhlas.
Rasulullah shallallaahu āalaihi wa āala alihi wa sallam bersabda,
āAllah tidak akan menerima amalan kecuali yang ikhlas dan hanya mengharapkan wajah-Nya.ā
(HR. An-Nasaāi dengan sanad hasan)
Berkata Malik bin Dinar rahimahullaah,
“Takut akan tidak dikabulkannya amal adalah lebih berat dari amal itu sendiri.”
Berkata ‘Abdul ‘Aziz bin Abi Rawwaad rahimahullaah,
“Aku menjumpai mereka (Salafush Shalih) bersungguh-sungguh dalam beramal, apabila telah mengerjakannya mereka ditimpa kegelisahan, apakah amal mereka dikabulkan ataukah tidak ?”
:::: Para Salafush Shalih Selalu Muhasabatun Nafs [Introspeksi / mawas diri] ::::
Sahabat ‘Ali radhiyallaahu āanhu berkata,
āMereka lebih memperhatikan dikabulkannya amal daripada amal itu sendiri.
Tidakkah kamu mendengar Allah subahanahu wa taāala berfirman :
āSesungguhnya Allah hanya menerima (mengabulkan) dari orang-orang yang bertakwa.ā
(Qs. Al-Maaāidah : 27)
Dari Fadhalah bin āUbaid rahimahullaah berkata,
“Sekiranya aku mengetahui bahwa
amalku ada yang dikabulkan sekecil biji sawi,
hal itu lebih aku sukai daripada dunia seisinya,
karena Allah subahanahu wa taāala berfirman :
āSesungguhnya Allah hanya menerima (mengabulkan) dari orang-orang yang bertakwa.ā
(Qs. Al-Maaāidah : 27)
Ya Allah, bimbing kami agar selalu ikhlas dalam semua aktivitas kami,
aamiin.
Via (FB)Ā : Ummu Fahrian Ida