Indahnya Persaudaraan..
Persaudaraan merupakan perkara yang sangat diperhatikan di dalam Islam. Allah ta’ala telah menjelaskan bahwa persaudaraan merupakan kenikmatan dari-Nya. Firman-Nya:
وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا.
“Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (pada masa Jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah sebagai orang-orang yang bersaudara.” (QS. Ali Imran:103)
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ.
“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya.” (Muttafaq ‘alaihi)
Beliau juga bersabda:
لَا تَبَاغَضُوْا وَلَا تَحَاسَدُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا.
“Janganlah kalian saling membenci dan mendengki. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (Sahih riwayat al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad. Lihat Shahih al-Adab al-Mufrad No. 315/408)
Maka itu, hendaklah kita senantiasa menjaga persaudaraan tersebut. Jangan sampai satu sama lain saling memercikkan api kebencian. Bila terjadi pertikaian dengan saudara sesama muslim, maka di antara sebabnya adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini. Beliau bersabda:
مَا تَوَادَّ اثْنَانِ فِيْ اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ أَوْ فِي الْإِسْلَامِ، فَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا إِلاَّ بِذَنْبٍ يُحْدِثُهُ أَحَدُهُمَا.
“Tidaklah ada dua orang yang saling mencintai karena Allah ‘azza wa jalla atau karena Islam, kemudian dipisahkan di antara keduanya, melainkan karena dosa yang diperbuat oleh salah satu dari keduanya.” (Hadis sahih riwayat Ahmad dan al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad. Lihat Shahih al-Adab al-Mufrad No 310/401)
Jika pertikaian terjadi, hendaklah satu sama lain saling introspeksi dan evaluasi diri, bisa jadi dia yang telah melakukan dosa, sehingga terjadilah permusuhan di antara mereka berdua. Hendaknya tidak saling menyalahkan atau menebar permusuhan, sebab semua itu adalah langkah-langkah setan yang dapat menjerumuskan diri ke dalam neraka.
Jika pertikaian itu terjadi, berusahalah engkau untuk mendatanginya sebelum ia yang mendatangi anda. Jadilah anda yang pertama kali mengucapkan salam, sebab dialah yang terbaik dari keduanya dan dialah yang lebih dekat dengan Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَحِلُّ لِأَحَدٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ؛ يَلْتَقِيَانِ فَيَصُدُّ هَذَا وَيَصُدُّ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِيْ يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ.
“Tidak halal bagi seseorang untuk mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam; keduanya saling bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu pun berpaling, dan yang terbaik dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam.” (Hadis sahih riwayat al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad. Lihat Shahih al-Adab al-Mufrad No 308/399)
Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ بَدَأَ بِالسَّلاَمِ فَهُوَ أَوْلَى بِاللَّهِ وَرَسُوْلِهِ.
“Barang siapa yang memulai salam maka dialah yang lebih dekat kepada Allah dan Rasul-Nya.” (Hadis Sahih. Lihat: Shahih al-Jami’ ash-Shaghir No 6121)
Semoga Allah ta’ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada-Nya, dan semoga Dia senantiasa melanggengkan persaudaraan dan persahabatan kita hingga sampai ke surga-Nya. Aamiin.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِيْنَ.
“Teman-teman akrab pada hari itu (hari kiamat) sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. az-Zukhruf: 67)
Sumber : Sulhan.net