Ingin Bahagia Tak Harus Kaya
Kehidupan yang kaya-raya tidak semestinya akan buatkan kita bahagia untuk selama-lamanya. Kekayaan harta-benda tidak menjamin kebahagiaan sepenuhnya. Bahagia dengan kemewahan tidak menjamin kehidupan di dunia dan akhirat jika kita tidak meletakkan Allah sebagai asasnya. Bahagia dengan kekayaan bukanlah segala-galanya kalau tidak tahu untuk bersyukur kepada Allah yang sentiasa memberi nikmat tidak terhingga ini. Mungkin dengan kekayaan, di dunia kita akan bahagia, tapi tidak semestinya di akhirat juga akan bahagia, melainkan kekayaan itu diurus untuk pelaburan akhirat karena Allah semata-mata, insyaAllah Ia akan menjamin kebahagiaan kita di dunia juga di akhirat. Ini satu perkara penting yang harus kita pelajari sekarang.
Ingin bahagia tidak semestinya dapat jelajah satu dunia. Tidak semestinya setiap semester dapat Dean List atau dekan dan graduan kelas pertama. Ya betul, memang semua orang akan merasa gembira jika memiliki hidup seperti itu. Fitrahnya manusia akan merasa gembira dan bahagia apabila mendapat kebaikan, kenikmatan namun kita juga perlu memikirkan bahawasanya, apa yang kita inginkan tidak semua akan kita miliki. Itulah hakikat sebuah kehidupan. Walau bagaimana pun, jika tidak dapat apa yang kita inginkan, tidak semestinya hidup kita tidak bahagia. Tidak perlu merasa kurang sehingga memprotes apa yang ada di hdapan kita. Tidak semua orang yang kita lihat kaya raya, punya uang berjuta itu hidup bahagia. Kita tidak tahu masalah dalam hidup mereka. Mungkin masalah yang mereka hadapi lebih buruk dari kita. Dan tanpa kita sadar, kadang-kadang kehidupan mereka lebih derita berbanding kita.
Maka bersyukurlah dengan apa yang ada. Merasa bahagia itu letaknya di hati. Dan bahagia itu hanya akan dapat di miliki apabila merasa ada walau pun tiada. Merasa bahagia walau pun terasa derita. Segala kekurangan yang ada di depan mata tidak sedikit pun memberi ruang kepada hati merasa kurang. Apa jua yang ada di raih dengan qanaah dan ridha seadanya.
Oleh :Â Abdul Qohar