Kita Ahlu Sunah wal Jamaah Sob!

0
320

Kita Ahlu Sunah wal Jamaah Sob!

Pernah dengar istilah ahlussunah wal jemaah bukan?. Nah, artinya adalah para pengikut ajaran assunah wal jemaah. Yups, ahlussunah wal jemaah adalah ajaran sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah saw., dan diamalkan bersama para sahabatnya.

Istilah ahlussunah wal jemaah pertama kali dipopulerkan oleh para sahabat Nabi generasi muda, seperti Ibn Abbas ra., Ibnu Umar, dan Abu Sa’id al-Khudri. KH. Muhammad Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang, dalam kitabnya Ziyaadatut Ta’liqaat (hal. 23–24). Beliau menjelaskan: “Ada pun Ahlussunah wal jamaah adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadis dan ahli fikih. Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh kepada sunah Nabi saw., dan sunah Khulafaur Rasyidin setelahnya. Mereka adalah kelompok yang selamat (al-firqah al-najiyah). Mereka mengatakan, bahwa kelompok tersebut sekarang ini terhimpun dalam mazhab yang empat, yaitu pengikut Mazhab Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hambali.”

Kesimpulannya bahwa ahlusunah wal jemaah adalah yang mengikuti fikih Islam yang telah dirumuskan oleh empat mazhab di atas sob. Nah, gampang bukan, karena kita mengikuti pendapat atau penafsiran yang kebenaran penelitiannya pada jalur syariat Rasulullah saw.

Tugas kita gays yaitu mempelajari Islam secara utuh (ke seluruhan) dan berusaha memahami parsial-parsial agama yang sudah dirumuskan oleh para ahli. Selanjutnya, bertekad kuat untuk mempraktikkan Islam sebaik mungkin. Keren!

Dalam hubungan sosial, ahlussuannah wal jemaah mengikuti karakter dasar: Tawassut (sikap sedang), tawazun (keseimbangan), iktidal (tegak lurus). Bila dikumpulkan, kita akan menjalani hidup dengan sederhana, seimbang, dan berada dalam jalan yang lurus. Keren bukan?

So, ahlussunah wal jemaah meliputi beberapa bidang yang berhubungan dengan bidang akidah (tauhid), syariah (fikih), dan akhlak (tasawwuf), termasuk di dalamnya aspek sosial yang lain, seperti rumah tangga, bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan sebagainya, yang semua tatanan kehidupan ini dirumuskan dari sumber nas (dasar) Islam, yakni Al-Qur’an dan Hadis.

Untuk akidah, mengikuti rumusan Imam al-Asy’ari (Syeikh Abu al-Hasan Ali al-Asy’ari, lahir di Basrah tahun 260 H./874 M. dan wafat di Basrah tahun 324 H./936 M. dalam usia ke-64 tahun) dan Imam Al-Maturidi (Abu Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud al-Maturidi, wafat di sebuah desa bernama Maturid Samarqand, di Asia tengah pada tahun 333 H./944 M.)

Bidang syariat, mengikuti salah satu mazhab empat:

  1. Mazhab Hanafi. Pendirinya Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit al-Kufi (80–150 H).
  2. Mazhab Maliki. Pendirinya Malik bin Anas bin Malik al-Ashbahi (93–179 H.).
  3. Mazhab Syafi’i. Pendirinya Muhammad bin Idris al-Syafi’i (150–204 H.).
  4. Mazhab Hanbali. Pendirinya Ahmad bin Hanbal al-Syaibani (164–241 H.).

Sedangkan bidang akhlak (tasawuf) mengikuti rumusan Imam al-Junaid al-Baghdadi (Abu al-Qasim al-Junaid bin Muhammad al-Baghdadi, wafat tahun 298 H./910 M.) dan Imam al-Ghazali (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, wafat tahun 505 H./1111 M.).

Alhamdulillah sob, di Indonesia Ahlussunah wal Jamaah diajarkan dengan bagus di beberapa lembaga agama, seperti pesantren, madrasah, sekolah Islam dan instansi pendidikan lain. Kita wajib bersyukur ya.

Karena mayoritas masyarakat Indonesia mengikuti mazhab Imam Syafi’i, maka sudah tentu kita mengetahui tentang bagaimana profil beliau, ini dia sob.

 

Oleh: H. R. Umar Faruq

Tinggalkan Balasan