” MAAFKANLAH ISTERIMU WAHAI SUAMI ”
Teuku Wisnu mengajukan pertanyaan kepada Ustadz Syafiq : Ustadz, ngomong hak hak isteri, ada permasalahan, kadang dalam rumah tangga itu awalnya banyak manisnya, namun dengan berjalannya waktu ada aja kerikil kerikil yang mengganggu rumah tangga kita, contohnya seorang isteri yg sering berbuat hal hal yang memancing emosi suami, dan itu sudah berkali kali diingatkan oleh suami agar tidak diulangi lagi… namun terulang lagi si isteri berbuat khilaf yg sama, benarlah bahwa KDRT ga ada dalam islam, bahkan kalupun boleh memukulnya maka pukulan dengan cinta, yang menjadi pertanyaannya adalah sampai berapa kali kita boleh memaafkan isteri, atau sampai batasan seperti apakah memaafkan isteri?
Ustadz Syafiq menjawab : Maasyaa Allah, sebelum kita berbicara mengenai memaafkan isteri, kita ini punya dosa ga ya ikhwan? Antum berapa kali berbuat dosa sama Allah? Hampir tiap hari kita berbuat dosa, dan kita tetap mengharapkan Allah ta`ala memaafkan dosa kita, dan Allah ta`ala begitu rahmatNya Dia berkata kepada hambaNya:
يا ابن آدم ! إنك لو أتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئا , لأتيتك بقرابها مغفرة .
” Wahai Anak Adam, Sesungguhnya jika engkau datang kepadaKu dengan membawa dosa sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu denganKu dalam keadaan tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatupun, sungguh Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi juga.”
Subhaanallaah, isteri kita selama dia berbuat kesalahan kesalahan kecil, selama dia tidak berbuat…. berkhianat umpamanya, atau melakukan tindakan tindakan yang dimurkai oleh Allah, maka maafkan dia, berapa kali? Sebanyak mungkn yaa jama`ah, Rasulullaah shallallaahu `alaihi wasallam pernah ditanya :
يا رسول الله, كم نعف عن الخادم؟
Wahai Rasulullaah, berapa kali kita memaafkan pembantu kita?maka Rasulullah diam, kemudian datang lagi yang bertanya dengan pertanyaan yang sama, sampai tiga kali ditanya kemudian Rasulullah.menjawab : maafkan dia ( pembantu atau budak ) 70 kali dalam setiap hari.”
Apalagi isteri kita, yang subhaanallah, telah melahirkan buat kita anak kita, yang telah membantu kita menjaga anak kita saat kita berangkat kerja, yang mengajarkan anak kita berbicara, yang mengajari anak kita berdiri, dia yang mengajarkan anak kita berjalan, subhaanallaah, kenapa kebaikan kebaikan ini dilupakan? Kalu sama pembantu disuruh maafkan 70 kali dalam sehari maka apalagi dengan isteri kita.
Allah subhaanahu wata`ala berfirman: يا أيهاالذين آمنو إن من أزواجكم و أولادكم عدوا لكم فاحذروهم
” Wahai orang orang yang beriman, sesungguhnya ada sebagian isteri isteri kalian, dan anak anak kalian, ada yang menjadi musuh buat kalian, maka berhati hatilah,
وإن تعفوا وتصفحوا و تغفروا فإن الله غفور رحيم .
” Namun jika engkau memaafkan dan engkau santuni dan ampuni mereka. maka sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun lagi Penyayang.” (Q.S, At-Taghabun : 14)
Allah mengingatkan bahwa engkau juga banyak berbuat kesalahan, maka maafkanlah isterimu, semoga Allah memaafkanmu juga.
Sumber : Maryam Habsyi