Persahabatan Jiwa Suci…
Anda berharap sahabat anda untuk setia kepada anda, sementara anda tak pernah setia kepada mereka. Itu mustahil.
Namun ada kalanya anda telah berusaha setia, malah mereka yang mengecewakan. Itu ada…
Kesetiaan dalam persahabatan itu tergantung dengan kesetiaan setiap individu kepada Allah. Kok bisa??
Jangan pernah berhenti berbuat baik, bahkan kepada mereka yang telah mengecewakan dan melukai.
Boleh jadi mereka juga sedang ada masalah, kehadiranmu yang tak tepat hanya akan menambah masalah bagi mereka.
Cukuplah doakan dan tegarlah menjalani semua.
Bagaimana Jiwa Dapat Suci?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Tazkiyatun Nafs mengatakan “Jiwa dapat menjadi suci dengan meninggalkan segala larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.”
Allah Ta’ala berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
“Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu).”
(asy-Syams:9)
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ
“Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman).”
(al-A’la: 14)
Kemudian beliau rahimahullah berkata:”Seseorang tidak dianggap menyucikan dirinya keculi dengan meninggalkan keburukan, karena keburukan itu dapat mengotori dan menodai jiwa sehingga ia menjadi rendah dan hina.
Orang yang bermaksiat berarti ia telah menginjak-injak harga dirinya, sedangkan orang yang berbuat baik dan beramal shalih maka ia telah mengangkat harga dirinya dan memuliakannya.”
Sumber : Ummu Fahrian Ida