Tertawa Di Dunia Maya
Teknologi semakin maju..
Beragam pula tingkah laku pengguna, termasuk dalam tawa di dunia maya.
Terkadang hahaha.. Bisa juga hehehe…
Ada pula layaknya meringis menjadi hihihi atau pun xixixi..
Yang lebih seru berganti wkwkwk…
Tawa boleh saja, namun perhatikan adab yang ada.
A. Tanpa Dusta
Nabi shallallahu ‘alahi wasallam pun bercanda,
إِنِّي لأَمْزَحُ وَلاَ أَقُوْلُ إِلاَّ حَقًا
“Sesungguhnya aku juga bercanda, tetapi tidaklah aku mengatakan melainkan yang benar…”
(HR ath-Thabrani, Shahihul Jami’: 2494)
B. Secukupnya Saja.
Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,
لَا تُكْثِرُوا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ
“Janganlah kalian memperbanyak tawa. Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati…”
(Shahih, HR Ibnu Majah: 4193; Silsilah ash-Shahihah: 506)
Canda itu seperti garam bagi sayuran.
Tiadanya menjadi hambar, berlebihnya membuat tak lagi nikmat.
C. Senyum Saja.
Ibunda kaum Mukminin, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertutur,
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّه صلىاللّه عليه وسلم مُستَجْمِعًا قَطُّ ضَا حِكًا حَتَّى تُرَى مِنْهُ لَهَوَاتُهُ إِنَمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ
“Belum pernah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak hingga terlihat lidahnya. Biasanya beliau hanya tersenyum..”
(HR Al-Bukhari: 6092, Muslim: 1497)
Waspadai tawa dunia maya..
Jangan sampai menjatuhkan wibawa.
Apalagi menjadi fitnah.
Bila mampu, maka cukup senyum saja..
ˆ⌣ˆ
Oleh : Ummu Adam