“Fitnah Wanita”
Wanita adalah sumber fitnah di dunia. Oleh karena itu Rasulullah telah memperingatkan agar berhati-hati terhadap fitnah wanita. Sabda Rasulullah SAW, ” Aku tidak tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari, no. 5096, dan Muslim, no. 2740).
Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda “Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian penguasa di atasnya lalu Dia memperhatikan apa yang kalian perbuat. Karenanya takutlah kalian kepada (fitnah) dunia dan takutlah kalian dari (fitnah) wanita, karena sesungguhnya fitnah pertama (yang menghancurkan) Bani Israil adalah dalam masalah wanita.” (HR. Muslim no. 2742)
Maha benar Allah SWT dalam segala firmanNya, yang telah menciptakan manusia dan yang lebih mengetahui tentang manusia. Sehingga masalah yang mungkin terjadi akibat pandangan mata, telah Allah persiapkan solusi untuk menghindari dan mengobatinya, melalui ayat-ayat-Nya dalam Al-Quran dan Hadist Rasulullah SAW.
Allah SWT Berfirman :”“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS An-Nur: 30)
Rasulullah SAW bersabda :“Janganlah kamu mengikutkan pandangan dengan pandangan berikutnya. Sebab hanya pandangan pertama saja yang dibolehkan bagimu, tidak untuk pandangan setelahnya.”(HR Abu Daud, no. 2149; At-Tirmidzi, no. 2777; Ahmad, V:353 dan V:357; dan Baihaqi, VII:90; dari Buraidah)
Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan merupakan anak panah beracun dari anak-anak panah iblis. Maka barang siapa yang menahan pandangannya dari kecantikan seorang wanita karena Allah, niscaya Allah akan mewariskan rasa manis dalam hatinya sampai hari pertemuan dengan-Nya.” (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak,V:313; Al-Qudha’i dalam Musnad Asy-Syihab, no. 292)
Allah telah memerintahkan manusia untuk menundukkan pandangan (ghadul bashar) dan untuk tidak mengikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya karena hal tersebut dapat menyebabkan fitnah. Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap pandangan mata jangan sampai terjerumus kedalam fitnah yang berbahaya.
Sumber : Gaul Fresh