Habib Umar Muthohar: Ingin Selamat, Naik Buroq!
Setiap manusia tentu berharap selamat, baik di dunia maupun akhirat. Untuk sampai pada tujuan ini, kita harus naik buroq. Hal itu dikemukakan Habib Umar Muthohar dalam pengajian Isra Mi’raj yang diselenggarakan Pemerintah Kota Magelang dan Pengurus Takmir Masjid Agung Kota Magelang di serambi Masjid Agung Magelang.
Buroq adalah tunggangan Nabi ketika menempuh perjalanan dalam peristiwa Isra dan Mi’raj. Dai kondang asal Semarang itu menjelaskan, naik buroq yang dimaksudkan adalah mau mengikuti segala tuntunan dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
“Jika kita mau mengerjakan apa-apa tuntunan Rasulullah dan menjalankan Perintah Allah, pasti kita akan selamat dunia akhirat,” tuturnya dihadapan ribuan jamaah, Selasa (19/5).
Habib Umar juga menerangkan, sebagai mahkluk, kita harus senantiasa membangun hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia. “Jangan sampai hubungan dengan Allah bagus, namun suka mengadu domba sana-sini atau suka menfitnah, nyolong timbangan dan suka menggaggu istri orang,” jelas Habib disambut gelak tawa hadirin.
Selain itu, ia juga menerangkan, perjalanan Isra Mi’raj dari Masjidil Haram, Masjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha yang menghasilkan perintah shalat 5 waktu, yang merupakan bukti Nabi mementingkan umatnya. “Shalat 5 waktu merupakan dispensasi Allah yang diberikan kepada umat Muhammad. Sebab awal mulanya shalat 50 rakaat yang ditawar Nabi hingga 5 rakaat,” tambahnya.
Karena itu, Habib Umar mengajak ribuan jamaah yang hadir agar ibadah shalatnya ditunaikan tepat waktu. Sebab ibadah shalat yang akan dihisab Allah kali pertama di akhirat kelak.
Sementara itu, dalam acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) tersebut, Walikota Magelang, Sigit Widyonindito mengajak masyarakat Kota Magelang untuk hidup guyub, rukun, dan berdampingan walau berbeda keyakinan.
“Rasulullah tatkakala hijrah ke Madinah, bisa mendamaikan masyarakat yang majemuk, ada Nasrani, Yahudi, namun bisa hidup berdampingan rukun,” pungkas Walikota.
Sumber : NU Online