Hukum Menikah Menggunakan Mahar Hapalan Qur’an
Dalam fiqh, banyak dijelaskan bahwa mahar boleh berupa
kemanfaatan tertentu, dalam arti boleh memberikan mahar
berupa hafalan kepada istriny a dengan maksud mengajarkan
apa yang dihafal. Imam al-Nawawi didalam kitabnya, Al-
Majmuu’ ala Syarh al-Muhadzdzab (16/328) menjelaskan:
ﻭﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻨﻔﻌﻪ ﻛﺎﻟﺨﺪﻣﻪ ﻭﺗﻌﻠﻴﻢ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻊ
ﺍﻟﻤﺒﺎﺣﺔ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ( ﺇﻧﻰ ﺃﺭﻳﺪ ﺃﻥ ﺃﻧﻜﺤﻚ ﺇﺣﺪﻯ ﺍﺑﻨﺘﻰ ﻫﺎﺗﻴﻦ ﻋﻠﻰ
ﺃﻥ ﺗﺄﺟﺮﻧﻲ ﺛﻤﺎﻧﻰ ﺣﺠﺞ ) ﻓﺠﻌﻞ ﺍﻟﺮﻋﻰ ﺻﺪﺍﻗﺎ ﻭﺯﻭﺝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﻮﺍﻫﺒﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻯ ﺧﻄﺒﻬﺎ ﺑﻤﺎ ﻣﻌﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ
“Dan boleh mahar yang berupa kemanfaatan seperti
pengkhidmahan dan mengajarkan al-Quran dan kemanfatan-
kemanfatan lainnya, berdasarkan firman Allah “Berkatalah dia
(Syuaib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu
dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa
kamu bekerja denganku delapan tahun” (QS. 28:27) dalam ayat
tersebut pengkhidmahan berupa menggembala dijadikan mas
kawin dan karena baginda Nabi Muhammad SAW. Menikahi
wanita yang beliau pinang, juga ada yang hanya memakai
sesuatu dari al-Quran”
Didalam kitab Al-Baajuuri (II/126) juga dijelaskan:
ﻭﻳﺠﻮﺯ ﺍﻥ ﻳﺘﺰﻭﺟﻬﺎ ﻋﻠﻲ ﻣﻨﻔﻌﺔ ﻣﻌﻠﻮﻣﺔ ﻛﺘﻌﻠﻴﻢ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ …. ﻭﻻ ﻓﺮﻕ
ﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﺑﻴﻦ ﺍﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻜﻠﻪ ﻛﻤﺎ ﻫﻮ ﻇﺎﻫﺮﻩ ﺍﻭ ﻟﺴﻮﺭ ﻣﻌﻴﻨﺔ ﻣﻨﻪ
ﻛﺎﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ ﺍﻭ ﻟﻘﺪﺭ ﻣﻌﻴﻦ ﻣﻦ ﺳﻮﺭﺓ ﻣﻌﻴﻨﺔ ﻛﺮﺑﻊ ﻣﻦ ﺳﻮﺭﺓ ﻳﺲ
ﻭﺍﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﺗﻌﺮﻳﻒ
ﻩ “Dan boleh bagi seorang (calon) suami menikahi wanita
dengan memakai kemanfaatan yang telah diketahui seperti
mengajarkan al-Quran …Dan tidak terdapat perbedaan mengenai
mengajarkan al-Quran antara mengajarinya seluruh al-Quran
atau mengajarkan surat-surat tertentu seperti surat al-Fatihah
atau surat lainnya, atau mengajarkannya pada batasan tertentu
dari sebuah surat yang telah ditentukan seperti seperempat dari
surat Yaasiin meskipun wanita tersebut telah mengetahuinya.”
Dalil yang dijadikan pijakan adalah
ﻋَﻦْ ﺳَﻬْﻞِ ﺑْﻦِ ﺳَﻌْﺪٍ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺟَﺎﺀَﺗْﻪُ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٌ ﻓَﻘَﺎﻟَﺖْ : ﻳﺎَﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﻧّﻲِ
ﻭَﻫَﺒْﺖُ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻟَﻚَ . ﻓَﻘَﺎﻣَﺖْ ﻗِﻴَﺎﻣًﺎ ﻃَﻮِﻳْﻼً . ﻓَﻘَﺎﻡَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻳَﺎﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺯَﻭِّﺟْﻨِﻴْﻬَﺎ ﺇِﻥْ ﻟَـﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻟَﻚَ ﺑِﻬَﺎ ﺣَﺎﺟَﺔ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ : ﻫَﻞْ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﻣِﻦْ
ﺷَﻲْﺀٍ ﺗُﺼْﺪِﻗُﻬَﺎ ﺍِﻳَّﺎﻩُ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻣَﺎ ﻋِﻨْﺪِﻱْ ﺍِﻻَّ ﺍِﺯَﺍﺭِﻱْ ﻫﺬَﺍ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺍِﻥْ
ﺍَﻋْﻄَﻴْﺘَﻬَﺎ ﺍِﺯَﺍﺭَﻙَ ﺟَﻠَﺴْﺖَ ﻻَ ﺍِﺯَﺍﺭَ ﻟَﻚَ ﻓَﺎﻟْﺘَﻤِﺲْ ﺷَﻴْﺌًﺎ . ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻣَﺎ ﺍَﺟِﺪُ ﺷَﻴْﺌًﺎ .
ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺍِﻟْﺘَﻤِﺲْ ﻭَﻟَﻮْ ﺧَﺎﺗَﻤًﺎ ﻣِﻦْ ﺣَﺪِﻳْﺪٍ . ﻓَﺎﻟْﺘَﻤَﺲَ ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺠِﺪْ ﺷَﻴْﺌًﺎ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ
ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ : ﻫَﻞْ ﻣَﻌَﻚَ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺁﻥِ ﺷَﻴْﺊٌ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻧَﻌَﻢْ . ﺳُﻮْﺭَﺓُ ﻛَﺬَﺍ ﻭَﺳُﻮْﺭَﺓُ ﻛَﺬَﺍ
ﻟِﺴُﻮَﺭٍ ﻳُﺴَﻤِّﻴْﻬَﺎ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ : ﻗَﺪْ ﺯَﻭَّﺟْﺘُﻜَﻬَﺎ ﺑِﻤَﺎ ﻣَﻌَﻚَ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺁﻥِ
Dari Sahal bin Sa’ad bahwa nabi SAW didatangi seorang wanita
yang berkata,”Ya Rasulullah kuserahkan diriku untukmu”, Wanita
itu berdiri lama lalu berdirilah seorang laki-laki yang berkata,”
Ya Rasulullah kawinkan dengan aku saja jika kamu tidak ingin
menikahinya”. Rasulullah berkata,” Punyakah kamu sesuatu
untuk dijadikan mahar? dia berkata, “Tidak kecuali hanya
sarungku ini” Nabi menjawab,”bila kau berikan sarungmu itu
maka kau tidak akan punya sarung lagi, carilah sesuatu”. Dia
berkata,” aku tidak mendapatkan sesuatupun”. Rasulullah
berkata, ” Carilah walau cincin dari besi”. Dia mencarinya lagi
dan tidak juga mendapatkan apa-apa. Lalu Nabi berkata lagi,”
Apakah kamu menghafal qur’an?”. Dia menjawab,”Ya surat ini
dan itu” sambil menyebutkan surat yang dihafalnya. Berkatalah
Nabi,” Aku telah menikahkan kalian berdua dengan mahar
hafalan qur’anmu ” (HR Bukhari Muslim).
Hadits diatas perlu disesuaikan dengan hadits lain, riwayat
Imam Muslim yang shahih, dimana disebutkan bahwa
Rasulullah SAW bersabda :
ﺍِﻧْﻄَﻠِﻖْ ﻟَﻘَﺪْ ﺯَﻭَّﺟْﺘُﻜَﻬَﺎ ﻓَﻌَﻠِّﻤْﻬَﺎ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺁﻥِ
“Pergilah, sungguh aku telah menikahkan kamu dengannya,
maka ajarilah dia dengan Al-Qur’an.
Sumber : Gaul Fresh