JANGAN TAJASSUS… HATI-HATI !

0
1242

JANGAN TAJASSUS… HATI-HATI !

Allah jalla wa ‘ala berfirman,

وَلَا تَجَسَّسُوا

“Dan janganlah kalian ber-tajassus (mencari-cari kejelekan orang lain).” [Al-Hujurat: 12]

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

أي لا تسألوا عن السر

“Maknanya: Janganlah bertanya (untuk mencari-cari aib) yang tersembunyi.” [Fathul Baari, 1/96]

Asy-Syaikh Al-Mufassir As-Sa’di rahimahullah berkata,

أي: لا تفتشوا عن عورات المسلمين، ولا تتبعوها، واتركوا المسلم على حاله، واستعملوا التغافل عن أحواله التي إذا فتشت، ظهر منها ما لا ينبغي.

“Maknanya: Janganlah kalian memeriksa dan mencari-cari aib-aib kaum muslimin, biarkanlah seorang muslim sesuai kondisinya dan hendaklah menutup mata dari kondisi-kondisinya yang apabila engkau memeriksanya, nampak darinya apa yang tidak sepatutnya.” [Tafsir As-Sa’di, hal. 801]

AGUNGNYA KEHORMATAN SEORANG MUSLIM MELEBIHI KAKBAH MAKA JANGANLAH ENGKAU MEMBURU DAN MENGOLEKSI AIB SAUDARAMU…

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَا هُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ

“Janganlah kalian saling dengki, janganlah saling melakukan najasy (menawar suatu barang dengan harga yang tinggi padahal tidak niat membelinya tetapi hanya untuk memancing orang lain agar menawar dengan harga yang lebih tinggi), janganlah saling membenci, janganlah saling mencari-cari kejelekan, janganlah saling membelakangi, janganlah sebagian kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.

Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, maka janganlah menzaliminya, janganlah menghinanya, (dalam riwayat At-Tirmidzi: janganlah mengkhianatinya dan janganlah berdusta kepadanya) dan janganlah merendahkannya.

Ketakwaan itu di sini, seraya beliau menunjuk ke dadanya tiga kali. Cukuplah seorang muslim dikatakan jelek apabila dia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim diharamkan mengganggu darah, harta, dan kehormatan muslim lainnya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Sahabat yang mulia Ibnu Umar radhiyallaahu’anhuma berkata,

صَعِدَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمِنْبَرَ فَنَادَى بِصَوْتٍ رَفِيعٍ ، فَقَالَ : يَا مَعْشَرَ مَنْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ الإِيمَانُ إِلَى قَلْبِهِ ، لاَ تُؤْذُوا الْمُسْلِمِينَ وَلاَ تُعَيِّرُوهُمْ وَلاَ تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ ، فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ ، وَمَنْ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ

قَالَ : وَنَظَرَ ابْنُ عُمَرَ يَوْمًا إِلَى البَيْتِ أَوْ إِلَى الكَعْبَةِ فَقَالَ : مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ ، وَالمُؤْمِنُ أَعْظَمُ حُرْمَةً عِنْدَ اللهِ مِنْكِ

“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah naik mimbar dan menyeru dengan suara yang lantang, beliau bersabda:

“Wahai orang yang baru masuk Islam dengan lisannya, sedang iman belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah merendahkan mereka, dan janganlah mencari-cari aib-aib mereka, karena sesungguhnya, barangsiapa yang mencari-cari aib saudara muslimnya maka Allah akan mencari-cari aibnya, dan barangsiapa yang Allah mencari-cari aibnya niscaya Allah akan menyingkap kejelekannya walaupun terdapat di dalam rumahnya.”

Suatu hari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma melihat kakbah, lalu beliau berkata: Betapa agungnya dirimu wahai kakbah, dan betapa agungnya kehormatanmu, akan tetapi seorang mukmin lebih mulia darimu di sisi Allah ta’ala.” [HR. At-Tirmidzi, Shahihut Targhib: 2339]

KEUTAMAAN MENUTUPI AIB SEORANG MUSLIM

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidaklah seorang hamba menutupi aib orang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Sumber : Ummu Fahrian Ida

Tinggalkan Balasan