Lelaki Yang Terjebak Dengan Keegoan Dan Kesombongannya Sendiri.

0
607

Lelaki Yang Terjebak Dengan Keegoan Dan Kesombongannya Sendiri.

Sebenarnya seorang suami ketika membaca atau mendengar hadits diutamakannya berbakti kepada ibu 3 kali tanpa ber-underestimate bakti kepada ayah, ia JANGAN cuma menoleh pada ibunya sendiri.

Melainkan, ia harus lihat istrinya. Istrinya juga sudah banyak berkorban untuk dirinya, dan anak-anaknya. Suami tentu takkan mau melahirkan anak.

Juga, seorang suami ketika membaca atau mendengar hadits kufraan al-asyiir (kufur terhadap suami), jangan langsung menuding istrinya akan kufur nikmat nantinya dengan lidahnya.

Lebih-lebih, merasa aman bahwa suami itu takkan pernah kufur nikmat.

Inilah. Lelaki kadang terjebak dengan keegoan dan kesombongannya sendiri.

Mengira bahwa dirinya selalu bersyukur terhadap istri.

Padahal, bisa jadi seorang suami tidak mengingat jasa-jasa istri pada dirinya dan anak-anaknya, lalu membenci istrinya dan hobi mengorek kesalahannya. Istri salah sedikit langsung dimarahi.

Giliran dirinya yang jelas salah, langsung berdalih dengan dalil bahwa istri harus taat pada suami.

Kita meminta kepada Allah Ta’ala agar dijauhkan dari sifat congkak yang kadang ternobatkan di dalam kepala-kepala suami; yang tak menghargai perempuan pada derajatnya.

Padahal, perempuan melahirkan betapa payahnya; menyusui dan mentarbiyah betapa lamanya. Kufur nikmat tidak hanya berpotensi pada istri-istri, melainkan suami-suami juga punya potensi.

Allahul musta’an.

Suami-suami yang keras kepala, dan tidak bisa dinasehati manusia, maka sejatinya sedang menunggu ditegur oleh Penciptanya.

Mereka merasa superpower di atas keluarga.

Namun lupa bahwa di mata Allah al-Aliy al-Kabiir, mereka tidak seberapa.

Kita berlindung pada Allah as-Sittir dari karakter egois yang berlebihan dan meracuni kejiwaan.

Oleh : ust. Hasan Al Jaizy Lc

Tinggalkan Balasan