Pujian Itu Ada Dua
Ini tentang pujian yang sering kali melenakan.
Membuat lupa yang menerima.
Padahal banyak dosa yang luput.
Belum mentobati seluruhnya.
Merasa aman dari siksa.
Padahal untuk ibadah.
Kita tidak pernah tahu.
Yang diterima yang mana.
Pujian itu ada dua.
Yang pertama,, pujian yang benar-benar dari Allah untuk hamba yang di kasihinya.
Dan yang kedua,, pujian yang sebenarnya untuk Allah, tapi mampir ke kita.
Karena Allah menjadikan kita sebagai perantara.
Pujian dari Allah untuk hambaNya.
Itu seperti pujian Allah untuk Nabi Muhammad Shalallahu ‘ Alaihi Wassalam.
Yang oleh Allah perintahkan segala makhluk nya untuk memuji keagungan Nabi. Yang sudah jelas kebaikannya. Agung akhlaknya.
Dan di tinggikan derajat nya di sisi Allah azza wa jalla.
Sedang yang kedua,,
Pujian dari hamba untuk Allah, tapi mampir ke kita karena kita sebagai perantara. Itu seperti saat kita menolong orang kelaparan misalnya.
Orang tersebut begitu bertrimakasih ke kita.
Menyebut kita seolah orang terbaik di dunia.
Paling dermawan se dunia.
Padahal kita hanya seorang hamba.
Yang Allah gerakkan hatinya untuk menolong hamba itu.
Sebenarnya yang nolong itu Allah tapi lewat kita.
Jangan sampai malah merasa dan berkata. “Ya iyalah gue baik. GUE gitu loh… calon surga nih”
Kalau yang seperti ini, buru buru pujian itu kita kembalikan ke Allah.
Pujian yang mengendap di hati malah menjadi kerak yang menyulitkannya untuk bermusabahah diri.
Kudu ati ati..
Udah gitu aaja..