Zina itu ga Asyik #sumpah…
Prolog
Berita sangat miris terkini (Mei 2015) menyebut, ada seorang cowok mendorong kekasihnya hingga terjatuh dari jembatan yang tingginya 15 meter ke sungai Citarum, beruntung sang kekasih selamat dari maut dengan berpegangan pada sebuah benda yang terapung di sungai. Sehari kemudian, sang cowok ditangkap oleh pihak Kepolisian untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya. Setelah diinterogasi, alasan sang cowok melakukan tindakan sangat tak terpujinya tersebut adalah karena kekasihnya (yang masih berusia 16 tahun) tidak mau menggugurkan kandungannya yang telah berjalan tiga bulan.
Berita-berita yang sama jenisnya sudah sangat sering tersyiar baik dari media cetak maupun elektronik. Sangat tidak dimengerti mengapa berita-berita itu tidak atau sedikit sekali memberikan pengaruh pada remaja-remaja sekarang dengan terus berulangnya kejadian-kejadian serupa. Apakah mereka tidak pernah membaca atau tidak pernah mendengar berita-berita itu?, atau keasyikan menonton sinetron yang tidak bernilai pendidikan malah bernilai penjerumusan?, coba kita tanya pada rumput yang bergoyang.
Sang cewek dalam peristiwa diatas, sekarang hanya menanggung malu serta membuat malu seluruh keluarga besarnya, merasa kesakitan, kesedihan, kekecewaan, pokoknya sang cewek merasakan semua perasaan yang setiap manusia hindari untuk merasakannya. Dia sekarang hanya bisa pasrah atas derita yang dialaminya.
Hai Gadis, yuk jaga kemaulanmu!!!
Kita yang menonton dan membaca berita tersebut merasa sangat iba terhadap penderitaan yang dialami sang cewek. Tentu tidak ada satupun manusia di bumi ini mau merasakan penderitaan yang sama. Namun, dibalik rasa iba terselib pikiran “benci” dan “mencaci”, mengapa kamu “segampang” itu gadis, bukankah “itu” bagian dari masa depanmu yang harus terus kau perjuangkan.
Ketahuliah, naluri binatang sangat melekat pada laki-laki, karena aku lelaki. Salah satu naluri binatang itu adalah mengumbar nafsu syahwatnya sesuka hati tanpa malu kepada siapapun yang dia suka. Lelaki bernaluriah binatang selalu saja berlaku seperti binatang, selalu mengumbar nafsu syahwatnya. Sebaliknya, lelaki yang baik adalah lelaki yang mampu meredam naluriah binatangnya itu, tentu kamu gadis mendambakan lelaki yang baik.
Alasan bukti cinta, alasan akan berpergian jauh, alasan tanda ikatan serta alasan bulshitlainnya adalah alasan lelaki bernaluri binatang untuk merusakmu, gadis. Gadis kamu sungguh sangat berharga dimata agama dan bangsa mu, sebab dari tubuhmulah akan lahir generasi-generasi penerus, generasi yang sangat diharapkan.
Gadis, jika kekasihmu mengajak melakukan “zina” dengan alasan apapun sebelum menikah, tolong agar kamu menolaknya dengan tegas. Jika dia terus-menerus memaksa, mohon kamu memutuskan hubungan mu dengan nya, kamu tak pantas untuk lelaki bernaluri binatang yang hina dina, karena kamu sungguh sangat terhormat yang mulia.
Gadis, kalimat “indah pada waktunya” adalah benar adanya, aku dan banyak orang lain telah membuktikannya, sangat indah jika kamu dan pasanganmu melakukannya setelah menikah dengan maksud melahirkan dan kemudian mendidik generasi-generasi yang berguna bagi mu sebagai orang tua, serta bagi agama, nusa dan bangsamu.
Eiplog
Laki-laki bernaluri binatang hanyalah pantas untuk perempuan bernaluri binatang pula. Demikian sebaliknya. Laki-laki baik hanya pantas untuk perempuan baik pula. Tentu, kamu gadis, ingin mendapatkan lelaki yang baik, lelaki yang bertanggungjawab, lelaki yang menyayangimu sampai akhir hayat.
Belajar dari peristiwa pelemparan dari jembatan diatas, dan kasus-kasus serupa lainnya, telah membuktikan kepada kita semua, bahwa “zina” ga ada asyiknya, malah menimbulkan penderitaan terutama bagimu, gadis. Yuk jaga kemaluanmu!!!.
Sumber : Gaul Fresh