Aku Ingin Mengajakmu Untuk Merenung
Saudaraku Saudariku..
Aku ingin mengajakmu untuk merenung
Apa sih makna sebuah pernikahan?
Bila sebelumnya engkau telah menyentuh pasanganmu
Engkau telah duduk bersanding dengannya
Engkau telah berpelukan erat dengannya
Engkau telah berjalan berduaan dengannya
Engkau telah bersembunyi di balik tabir menutup pintu
dari pandangan manusia bersamanya
Yang lebih parah lagi engkau sudah pernah tidur di atas kasur
berduaan dengannya
Lalu apa artinya akad nikah?
Apa gunanya resepsi?
Apa gunanya saksi dan wali
Apa gunanya mengumumkan kepada khalayak ramai pernikahanmu?
Kalau semua orang telah mengetahui hubunganmu dengannya?
Dan Sang Pencipta telah melihat kelakuanmu selama ini
Apa masih ada yang sakral dari pernikahan yang seperti ini?
Hanya sekedar untuk mendapatkan buku hijau….namun semuanya sudah dilakukan sebelum akad nikah
Jangan membohongi dirimu sendiri dengan berpura-pura menikah
Memulai lembaran baru sebagai pasutri
Yang dahulunya haram menjadi halal
Yang dahulu dilarang menjadi sebuah anjuran
Padahal sebelum akad nikah kau sudah menghalalkan semuanya
Islam adalah agama yang menghargai wanita
Menghormati dan menjaga putri Adam
Wanita di dalam Islam bukan barang dagangan yang bisa kau pegang-pegang sebelum kau menikahinya
Dia bukan pakaian yang bisa kau coba-coba untuk melihat keselarasannya
Dia bukan makanan yang bisa kau cicipi rasanya
Namun dia adalah mutiara indah di dalam cangkang kerang
Yang hanya boleh disentuh, dipegang, dibuka dan dibawa oleh yang telah melakukan ijab qabul
Itulah keindahan pernikahan di dalam Islam
Kesakralan akad nikah
Itulah guna seorang wali dan saksi
Bukan hanya sekedar mendatangkan penghulu dan bertanda tangan di dalam buku
Sebagian manusia merasa berakal
Merasa berperadaban
Merasa lebih baik dari binatang
Namun perilakunya tak ubahnya seperti binatang
Lihatlah ayam betina
Di mana bertemu pejantan dia dinaiki olehnya
Sebagian wanita hanya dengan kedipan mata
Atau rayuan gombal dia lupa harga dirinya
Entah siapa yang salah, si laki atau si perempuan?
Kalau binatang itu suatu kewajaran
Apakah sampai seburuk itu perilaku manusia?
Allah berfirman
وَلَقَدْ ذَرَأْنا لِجَهَنَّمَ كَثِيراً مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِها وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِها وَلَهُمْ آذانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِها
أُولئِكَ كَالْأَنْعامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولئِكَ هُمُ الْغافِلُونَ (١٧٩)
“Dan telah kami ciptakan sebagai penghuni neraka jahanam dari bangsa Jin dan manusia, mereka memiliki hati namun tidak berpikir dengannya, memiliki mata namun tidak melihat dengannya, memiliki telinga namun tidak mendengar dengannya, mereka ibarat binatang ternak, bahkan mereka lebih tersesat, mereka adalah orang-orang yang lalai
Kalau tidak ingin seperti binatang, cobalah berpikir dengan hatimu, dengarkan dengan telingamu, pandanglah dengan matamu, Allah tidak menciptakanmu sia-sia, Belajarlah agamamu kalau masih ingin disebut insan
Kemarin aku habis menghadiri sebuah Walimah pernikahan di tengah ibu kota
Jakarta ……
Suatu Walimah yang penuh makna
Pasangan pengantinya belum pernah bersentuh tangan
Belum pernah di atas motor berboncengan
Belum pernah duduk berduaan
Sentuhan mereka adalah sentuhan yang dibalut mawaddah dan Rahmah
Bersandingnya mereka karena perintah dan Ridha yang pencipta
Pelukan mereka bernilai sedekah
Sungguh indah dan penuh berkah
Semoga mereka berdua dan bersama keluarganya senantiasa dijaga Allah
Itulah pernikahan yang sebenarnya
Untukmu yang menikah dengan tuntunan syariah, aku ucapkan
بارك الله لك وبارك عليك وجمع بينكما في خير
Oleh : Ustadz Dr. Syafiq Reza Basalamah…