Perempuan Terkadang Lebih Memilih Bertahan
Perempuan kadang lebih memilih bertahan meski menyakitkan,
sebab untuk memulai lagi ikatan yg baru dgn sosok yg baru,
memperbarui lg rasa percaya dan berbaik sangka ttg kenyamanan kedepan ternyata jauh lebih menakutkan daripada ketakutan saat ini yg medan situasinya sdah lama akrab dgn diri.
Sudah akrab dgn rasa sakit itu, rasa sepi itu, akrab dgn ksendirian yg kadang jauh lebih nyaman meski silih berganti dgn lelah bertanya2, hingga kapan?
Sahabatku,
Tidak ada jalan bahagia yg tanpa terjal ..
Jika setiap kegagalan adalah sebuah pelajaran, maka ..
Jangan ada lagi ketakutan atas sesuatu yg kita pun belum tau bagaimana warnanya, bahkan untuk kisahmu saat ini pun, kamu tak tahu kemana takdir akan membawa langkahmu.
Ada yang datang dan ada yang pergi,
Ada yang menetap lama dan ada yg hanya sekejap memberi arti lalu pergi lagi.
Pada dia yg datang dan bersamamu hingga mati, maka bersyukurlah bahwa takdir tak membuatmu payah lama mencari dan menanti
Pada dia yg cuma datang lalu prgi lagi, itu pasti takdir yg mengajakmu untuk bersimulasi dahulu sebelum ia yg terbaik, datang dan menemanimu dgn sepenuh hati.
Jangan takut lagi, sebab kamu tidak sendiri.
Dan memang kamu tak prnah sendiri ..
Bukankah pada begitu banyak kisah terdahulu, kita dapatkan pembelajaran?
Pada Siti Asiyah yang sendiri dalam keimanan,
Pada Maryam yang sendri tanpa pasangan tp harus menjaga Isa dalam pengasuhan,
Pada Siti Hajar yang terpisah jarak dalam masa yang panjang ..
Ah, terlalu banyak mereka yang bisa disebutkan untuk kita jadikan cermin agar terus dalam ketabahan ..
kamu berhak untuk setiap kebaikan dan kebahagiaan,
jangan pernah takut …
Sumber : Ummu Fahrian Ida